Bingung waktu pertama dapat disposisi surat undangan workshop di Shanghai National Accounting Institute (SNAI), yang isinya "selesaikan", trus tanya senior mereka bilang maksudnya kamu proses biar kamu yang berangkat ke workshop tersebut...(oh gitu hehehe ke luar negeri nih). Setelah dapat penjelasan itu, senang banget tapi pas baca isi suratnya gubraakkkk ternyata masa pendaftarannya dah lewat meskipun waktu pelaksanaannya belum ... :( thanks to my senior yang ngasih saran email langsung aja ke pihak penyelenggara untuk bertanya masih bisa kah?? Alhamdulillah, dapat signal positif dari pihak penyelenggara dan kemudian ngurus keperluan administratifnya berjalan lancar... akhirnya dapat tiket plus passpor biru...
Berhubung dapat info kalo SNAI itu jauh dari Bandara Pudong, Shanghai dan kebetulan cuma berangkat sendiri, jadi worry juga nih. Alhamdulillah, punya temen bule di ruangan yang punya koneksi luas, dia bersedia bantu dan akhirnya dia bilang bakal ada yang jemput di Bandara Shanghai nantinya, dengan syarat teman bule minta dibeliin satu set stick golf dan untungnya dia ngasih duitnya plus uang jajan hehehe
Perjalanan Jakarta via Singapura ke Shanghai kira2 butuh waktu 4 atau 6 jam ya (lupa) pake pesawat Singapur Airlines (SQ). Berkesan banget pas transit di Bandara Changi, Singapura, bagus banget bro berasa beda lah ama punya kita di cengkareng. Sayang di bandara Changi ga bisa jalan2 karena pas turun pesawat dari Jakarta dah ada petugas yang nunggu bilang untuk penumpang ke Shanghai harus segera naik pesawat lain.
Sepanjang perjalanan dari Singapura ke Changi asik nonton film sekali-kali menengok ke Jendela memandangi indahnya langit ciptaan Tuhan :)
Akhirnya sampai juga di Bandara Internasional Pudong, Shanghai...karena baru pertama kali menginjakan kaki di sini wajar dong kalo kita lihat sana sini tapi ternyata itu membuat petugas sana curiga. Dengan wajah dingin petugas minta tasku discan lagi, trus minta passpor lagi dan nanya ada keperluan apa di Shanghai (untung in english klo dia ngomong in mandarin bakal cuma bisa bengong). Untung english aku ga jelek2 banget, lega rasanya bisa lepas dari petugas itu, mungkin kebanyakan nonton film spionase kale ya jadi kuatir ditangkep disangka agen rahasia hehehe
Keluar bandara Pudong, tersenyum melihat nama terpampang di antara para penjemput hehehe berasa orang penting... ternyata yang jemput orang Indonesia keturunan yang kerja di Shanghai, jadi asik bisa tanya-tanya pake bahasa sendiri. Sebelum ke SNAI, saya diajak mampir ke supermarket untuk belanja keperluan di sana dan dikasih tau makanan mana yang boleh dimakan (halal) mana yang ga boleh (ingredients double "B")... baik banget nih bapak. Butuh waktu sekitar dua jam lebih dari Bandara ke SNAI karena memang lokasinya di luar kota Shanghai.
Pihak penyelenggara worksop benar-benar memahami kebutuhan peserta diluar materi workshop dan pembicaranya. Panitia juga menyediakan makanan yang dipisahkan antar yang muslim dan non muslim, menyediakan transportasi ke pusat kota selesai acara workshop, dan terakhir diajak makan bareng2 di restoran terkenal di Shanghai dan itu pun dipisahkan antara muslim dan non muslim (banyak photo2 orang penting di dunia).
Shanghai surganya barang2 mirip asli tapi murah (barang kw nih), sempat mampir di pusat belanja kaki limanya sana, belum sampe gerbangnya dah diserbu ama "marketingnya" dengan membawa katalog tas, jam, kacamata. Sesuai pesanan mesti cari stik golf buat temen bule dan suvenir buat teman2 kantor (standar lah gantungan kunci hehehe) serta kaos buat orang rumah.
Waktu di sana sempat mampir juga ke Shanghai Urban Planning Exhibition Center liat bagaimana pemerintah sana buat miniatur kota Shanghai yang sudah jadi dan yang akan bakal dibangun selanjutnya... trus malam2 main ke Shanghai Bund, daerah wisata pinggir sungai, penuh dengan turis dan cahaya lampunya yang menarik. Surprise di sana ketemu orang Indonesia yang menyapa (katanya sih kerja di sana), dia tanya "kamu orang jakarta ya trus tanya lagi sampe kapan di Shanghai? sayang besok dah harus balik ke Jakarta, padahal dia katanya mau ngajak muter2 shanghai kalo mau extend stay... (pengen sih cuma budget ga memadai bro..)
Berhubung dapat info kalo SNAI itu jauh dari Bandara Pudong, Shanghai dan kebetulan cuma berangkat sendiri, jadi worry juga nih. Alhamdulillah, punya temen bule di ruangan yang punya koneksi luas, dia bersedia bantu dan akhirnya dia bilang bakal ada yang jemput di Bandara Shanghai nantinya, dengan syarat teman bule minta dibeliin satu set stick golf dan untungnya dia ngasih duitnya plus uang jajan hehehe
Perjalanan Jakarta via Singapura ke Shanghai kira2 butuh waktu 4 atau 6 jam ya (lupa) pake pesawat Singapur Airlines (SQ). Berkesan banget pas transit di Bandara Changi, Singapura, bagus banget bro berasa beda lah ama punya kita di cengkareng. Sayang di bandara Changi ga bisa jalan2 karena pas turun pesawat dari Jakarta dah ada petugas yang nunggu bilang untuk penumpang ke Shanghai harus segera naik pesawat lain.
Sepanjang perjalanan dari Singapura ke Changi asik nonton film sekali-kali menengok ke Jendela memandangi indahnya langit ciptaan Tuhan :)
Akhirnya sampai juga di Bandara Internasional Pudong, Shanghai...karena baru pertama kali menginjakan kaki di sini wajar dong kalo kita lihat sana sini tapi ternyata itu membuat petugas sana curiga. Dengan wajah dingin petugas minta tasku discan lagi, trus minta passpor lagi dan nanya ada keperluan apa di Shanghai (untung in english klo dia ngomong in mandarin bakal cuma bisa bengong). Untung english aku ga jelek2 banget, lega rasanya bisa lepas dari petugas itu, mungkin kebanyakan nonton film spionase kale ya jadi kuatir ditangkep disangka agen rahasia hehehe
Keluar bandara Pudong, tersenyum melihat nama terpampang di antara para penjemput hehehe berasa orang penting... ternyata yang jemput orang Indonesia keturunan yang kerja di Shanghai, jadi asik bisa tanya-tanya pake bahasa sendiri. Sebelum ke SNAI, saya diajak mampir ke supermarket untuk belanja keperluan di sana dan dikasih tau makanan mana yang boleh dimakan (halal) mana yang ga boleh (ingredients double "B")... baik banget nih bapak. Butuh waktu sekitar dua jam lebih dari Bandara ke SNAI karena memang lokasinya di luar kota Shanghai.
Pihak penyelenggara worksop benar-benar memahami kebutuhan peserta diluar materi workshop dan pembicaranya. Panitia juga menyediakan makanan yang dipisahkan antar yang muslim dan non muslim, menyediakan transportasi ke pusat kota selesai acara workshop, dan terakhir diajak makan bareng2 di restoran terkenal di Shanghai dan itu pun dipisahkan antara muslim dan non muslim (banyak photo2 orang penting di dunia).
Shanghai surganya barang2 mirip asli tapi murah (barang kw nih), sempat mampir di pusat belanja kaki limanya sana, belum sampe gerbangnya dah diserbu ama "marketingnya" dengan membawa katalog tas, jam, kacamata. Sesuai pesanan mesti cari stik golf buat temen bule dan suvenir buat teman2 kantor (standar lah gantungan kunci hehehe) serta kaos buat orang rumah.
Waktu di sana sempat mampir juga ke Shanghai Urban Planning Exhibition Center liat bagaimana pemerintah sana buat miniatur kota Shanghai yang sudah jadi dan yang akan bakal dibangun selanjutnya... trus malam2 main ke Shanghai Bund, daerah wisata pinggir sungai, penuh dengan turis dan cahaya lampunya yang menarik. Surprise di sana ketemu orang Indonesia yang menyapa (katanya sih kerja di sana), dia tanya "kamu orang jakarta ya trus tanya lagi sampe kapan di Shanghai? sayang besok dah harus balik ke Jakarta, padahal dia katanya mau ngajak muter2 shanghai kalo mau extend stay... (pengen sih cuma budget ga memadai bro..)
No comments:
Post a Comment