Saturday, April 9, 2011

Berenang yukkk...

Berhubung waktu kecil tinggal di pemukiman langganan banjir, maka bermain banjir-banjiran (main air banjir) merupakan suatu kesenangan kalo musim hujan datang. Bermodal ban bekas atau gedebong (batang) pohon pisang berenang mengelilingi pemukiman. Kalo musim libur, karena ikut teman2 nekat lompat pagar komplek DPR trus pagar Taman Ria Senayan cuma mau mancing atau berenang di danaunya. Dasar anak2 justru momen yang seru itu ketika satpam Taman Ria datang pake motor boat mau nangkepin kita... kaburrrrrr yang lagi asik berenang atau mancing berhamburan melompati pagar keluar dari komplek Taman Ria dan DPR... pernah kita ketawa ngakak karena ada teman yang sedang berenang dan pak Satpam datang, dia kabur meninggalkan baju dan celananya. Mau balik lagi, ternyata dari jauh kita melihat baju dan celananya dibuang ke danau ama pak Satpam (hahaha dia hampir pulang telanjang kalo ga dipinjemin teman yang pake celana dua)... 

Satu peristiwa yang ga mungkin terlupakan di sana adalah ketika aku pernah hampir tewas karena tenggelam tetapi beruntung ada teman yang dapat menolong. Gara2 peristiwa itu, sempat takut kalo masuk kolam renang pas pelajaran berenang di kelas 6 SD (bahasa kerennya trauma ya). Beruntung punya teman yang jago berenang, sedikit2 ngajarin aku "ngetrap" (gaya supaya bisa ngambang di kolam). Sayang umur temanku itu ga panjang, dia meninggal dunia karena tewas tenggelam di kali (sungai kecil) dekat rumah dan di depan mataku sendiri. Saat itu kali sedang meluap (banjir) dan aku sedang berada melintas di Jembatan, dia berteriak2 memanggil namaku sambil berenang dengan memegang gabus besar. 

Dia melintas di bawah jembatan trus melambaikan tangannya sambil tertawa (dalam hati berkata gila nih teman dah berani berenang di kali). Namun sekitar 200 m dari jembatan tiba2 arus air berputar membuatnya tenggelam (terakhir terlihat hanya tangannya menjulur ke atas) dan tidak muncul kembali ke permukaan. Aku cuma bisa berteriak minta tolong orang2 terdekat karena aku belum pernah dan berani berenang di kali saat itu. Bahkan sekarang pun kalo bukan keadaan terpaksa ga bakal mau berenang di kali. 3 hari kemudian jasadnya baru diketemukan, selamat jalan teman...

Sekarang pengen ian bisa berenang, tidak perlu mahir menguasai berbagai macam gaya tetapi cukup buat bisa   berenang dan tidak tenggelam di air yang dalam. Awalnya ian takut masuk kolam, tetapi setelah dibujuk akhirnya dia mau masuk kolam. Ga butuh waktu lama untuk ian menyukai dan bermain air, karena kebetulan di kolam Duta Bintaro ada beberapa seluncuran (perosotan) membuatnya ketagihan. Saat ini buat ian senang bermain air dulu, nanti baru diajarin gaya renang supaya tidak tenggelam di tempat dalam. 

So kalo sempat sabtu atau minggu ngajak ian, Berenang yukkkk...


No comments:

Post a Comment