Saturday, April 30, 2011

Lagi2 ke CBD Ciledug...


Hari Sabtu ini rencananya kita mau ke bengkel mobil untuk klaim asuransi karena "sinia" sudah banyak baret2 sehingga mengurangi keanggunannya. Menjelang siang kami meluncur menuju bengkel "the Best" di kawasan Serpong. Setelah 15 menit dari rumah akhirnya sampai juga di lokasi tetapi alangkah terkejutnya ternyata bengkelnya sudah berubah menjadi "the Best Furniture". Yah sudah deh akhirnya kita memutuskan untuk langsung makan siang aja di mall.


Dari lokasi eks Bengkel tersebut, kita punya banyak pilihan mall untuk dituju, seperti Plaza Serpong, WTC Matahari, BSD Junction, Living World (mall baru di Alam Sutera) dan CBD Ciledug. Dari pilihan mall2 tersebut, boss kecil lebih memilih untuk ke CBD Ciledug aja. Sepertinya CBD Ciledug dah jadi mall favoritnya karena mungkin kalo di sana boss kecil sudah hafal tempat makan spagetinya favoritnya, tempat main mobil2an atau scooter sewaan, dan tempat beli CD PS2nya.  
CBD Ciledug
CBD Ciledug
CBD Ciledug berada di jalan HOS Cokroaminoto, Karang Tengah, Tangerang atau dekat perempatan Ciledug.  CBD Ciledug bukan mall besar seperti mall Ciputra atau Puri Indah mall karena mungkin mall ini ditujukan untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah. Meskipun CBD Ciledug bukan mall besar  tetapi pengunjungnya cukup ramai, terutama di hari Sabtu dan Minggu. Tenant2 di CBD Ciledug cukup beragam menyediakan kebutuhan pengunjung, antara lain pakaian (Matahari), makanan (Solaria, KFC, CFC, Hokben dan banyak lagi), kebutuhan rumah tangga (carefour), pendidikan (Gunung Agung) dan hiburan (XXI, Time Zone, Bilyar dan tempat sewaan mobil2an atau scooter). 

Karena hujan perjalanan ke CBD Ciledug agak tersendat terutama jalan di depan Perumahan Ciledug Indah yang sudah tergenang air (istilah lain bang “ahli” untuk “banjir”). Sampai depan mall pun kita masih ketemu dengan si “macet” karena banyak angkot dan bis yang ngetem sembarangan. Akhirnya kita bisa masuk dan parkir “sinia” di lantai 3 (jarang banget dapat parkir di basement jadi harus naik muter2 dulu).

Berhubung sampai mall sudah masuk waktu sholat dhuhur, kita pun sholat dulu di Masjid di lantai 3. Tidak seperti kebanyakan mall lain, Masjid di CBD Ciledug tidak berada di area parkiran dan masjidnya pun cukup besar. Masih di lantai 3, keluar dari Masjid, si boss kecil langsung menuju tempat scooter sewaan dan ayahnya menuju ke toko yang jual kopi dan kue2 jajanan pasar.  Sambil nunggu mamanya keluar dari masjid, ayahnya menikmati cappuccino dan kue2 sambil memperhatikan boss kecil beraksi dengan scooter sewaan. Scooter model baru ini dijalankan dengan menginjak dua pedal di bagian belakang secara bergantian.

Keluar dari Masjid, mama langsung ngajak makan soto di food court tetapi boss kecil menolak karena dia mau makan spageti di Solaria. Negosiasi pun dilakukan tetapi tidak berhasil, jadi kita harus turun ke lantai 1 dimana Solaria berada. Sebelum ke lantai 1, boss kecil minta mampir ke toko PS buat beli CD game PS2. Berhubung ayah dan mama pengen makan mie ayam dan bakso di Mister Baso, jadi beli spagetinya untuk boss kecil dibungkus aja dari Solaria. Setelah puas mengisi perut, akhirnya kita pulang meninggalkan mall karena sore ini kita mau ke kondangan ke Jakarta...






Wednesday, April 27, 2011

yang ngaku dapat pahala...

Merupakan rutinitas pada saat menjelang siang, aku telepon ke rumah menanyakan keadaan Ian (my junior) yang biasanya baru pulang sekolah. Terdapat dua hal yang diceritakan mamanya tentang ian di sekolah hari ini yang membuatku bangga dan tertawa.

Pertama, Ian cerita waktu tadi pagi Ibu guru bertanya kepada kelas, bagaimana doa niat puasa? Ian bilang kalau teman-temannya semua diam tak ada yang bisa menjawab. Karena Ian tahu, makanya Ian aja yang bisa menjawab pertanyaan Ibu guru. Di rumah Ian bilang supaya mamanya cerita hal tersebut kepada ayah nanti kalau sudah pulang kerja. 

Kedua, Ian juga cerita tadi di kelas dia kentut (red:maaf) dan berbunyi cukup keras hahahaha. Mendengar suara kentut tersebut Ibu guru bertanya, "hayo siapa yang kentut ngaku, nanti kalau mengaku dapat pahala?" Karena kalau mengaku dapat pahala, Ian pun mengangkat tangannya hahahaha... Setelah sampai di rumah, Ian bercerita hal tersebut dan bertanya sama mamanya,"emang kalau ngaku dapat pahala, ma?" mamanya menjawab,"iya" sambil tersenyum dan balik bertanya, "Ian diketawain ga ama teman2?" Ian menjawab,"enggak tuh ma, cuma mereka bilang bau bau bau" hahahahaha 

like father like son :)

Monday, April 25, 2011

capung...

Baru selesai makan malam, ian datang menghampiri dan bertanya...
Ian     : Ayah, dragon artinya apa?
Ayah  : Naga (jawab dengan spontan)
Ian     : kalau fly artinya apa?
Ayah  : Terbang
Ian     : Kalo digabung yah, artinya jadi apa?
Ayah  : ya jadi naga terbang (jawab dengan spontan pula)
Ian     : salah ayah, yang benar "capung" sambil tertawa hahahahaha
Ayah  : hahaha (jadi berasa dikerjain ama si ian)


Sunday, April 24, 2011

Sniper Reloaded (2011)...

Bagi penggemar film Sniper Series, film Sniper Reloaded merupakan film yang ditunggu2 karena merupakan sequel film Sniper sebelumnya. Tokoh utama pada Sniper 3 series adalah Thomas Beckett (Tom Berenger) sementara untuk Sniper Reloaded yang menjadi tokoh utama adalah anaknya, yaitu Brandon Beckett (Chad M Collins). Sniper Reloaded dibintangi oleh Chad M Collins, Billy Zane (Miller) dan Annabel Wright (letnan cantik Abramowitz).


One Shoot..
One Kill...
No Exceptions.. 

Sniper adalah seorang penembak jitu yang menembak sasaran dari posisi jarak jauh dan tersembunyi dengan menggunakan senapan jarak jauh berpresisi tinggi (distinct high-precision rifles). Selain memiliki keahlian menembak, Sniper memiliki keahlian berkamuflase, infiltrasi, pengintai dan observasi. Sniper sangat efektif bila digunakan dalam medan peperangan perkotaan maupun di hutan

Film ini berkisah mengenai Brandon Beckett, seorang US Marine, yang menjalankan tugas untuk United Nation (UN Mission) di daerah yang sedang berkonfilk, yaitu Republik Kongo. Suatu saat Beckett mendapatkan misi untuk membawa seorang sipil eropa (Van Burnt) yang terjebak di tengah2 konflik ke markas UN.  Untuk misi tersebut, Bersan Beckett dan timnya menuju ke lokasi dimana orang sipil tersebut berada. Pada saat Tim Beckett telah berada di lokasi, secara tiba2 Tim  Beckett diserang oleh Sniper sehingga Beckett tertembak dan seluruh anggota Timnya tewas. Meskipun tertembak Beckett dapat kembali ke markas bersama anak Van Burnt.


Mengetahui anak sahabatnya (Thomas Beckett) tertembak, Miller (lihat Sniper I), datang ke Kongo untuk membantu Beckett. Setelah pulih Beckett bermaksud mencari tahu siapa "Sniper" yang telah menghabisi teman2nya.  Dalam pencarian Sniper tersebut, Beckett mengetahui bahwa terdapat konspirasi jahat dipimpin oleh seorang Jenderal di markas UN. Jenderal tersebut secara diam2 mengirimkan Sniper (Marcelo) untuk menghabisi Van Burnt dan Tim Beckett untuk menghindari terbongkarnya konspirasi jahatnya.

Berkat informasi dari Miller, Beckett mengetahui Sniper yang telah menghabisi timnya adalah Marcelo, teman mereka sendiri. Mereka pun menyusun siasat agar Marcelo datang menyergap mereka. Beckett yang bukan seorang sniper harus bertarung dengan Marcelo, sniper yang pernah dilatih oleh Miller. Dengan kecerdikannya, Beckett dapat melumpuhkan Marcelo dengan tembakan jarak dekat. 

Ada yang kurang rasanya jika film holywood tidak ada bumbu percintaannya. Karena komunikasi yang intens antara Beckett dan Letnan Abramowitz dalam rangka mengungkap Sniper yang telah menembak Beckett, terjalin hubungan percintaan diantara keduanya. Keduanya pun berhasil mengungkap konspirasi jahat yang dilakukan oleh Jenderal di markas UN.



Pendapatku film ini kurang seru dibandingkan 3 film sniper sebelumnya, kurang adegan actionnya, klimaks sepertinya tidak dapat karena adegan pertempuran antara Beckett dan Marcelo kurang menegangkan. Namun demikian, secara keseluruhan film ini lumayan lah untuk ditonton buat mengisi waktu luang di waktu liburan.



info lebih lanjut terkait Sniper :
http://www.imdb.com/title/tt1571243/
http://en.wikipedia.org/wiki/Sniper 

Thursday, April 21, 2011

Cerita Ian tentang Hari Kartini...

Hari Kartini yang jatuh pada setiap tanggal 21 April merupakan hari yang paling dinantikan oleh para kaum ibu yang memiliki anak yang masih duduk di bangku TK, salah satunya TK Al Ashar. Beberapa hari sebelum hari Kartini, sekolah telah menginformasikan bahwa pada Hari Kartini, para siswa diminta menggunakan busana adat daerah atau busana profesi.  Awalnya Ian akan memakai baju adat sunda dan adat jawa, tapi Ian tidak suka karena sendal2nya baju adat tersebut (selop) seperti sendal perempuan. Akhirnya,  mamanya Ian membelikan Ian baju polisi saja.


Berikut cerita Ian tentang Hari Kartini:

Pagi2 Aa sudah memakai baju polisi dan menunggu jemputan mobil pak Sarman. Rencananya mama akan pergi juga ke sekolah untuk melihat acara peringatan Hari Kartini di sekolah Aa. Karena mama naik ojeg, mama sampai lebih dulu dari mobil jemputan Aa.

Di sekolah Aa bersama seluruh anak2 TK Al Ashar berkumpul di kelas B2 (kelasnya Aa) untuk bersiap2 naik ke panggung. Acara pertama adalah acara dimana setiap kelas di TK Al Ashar akan menyanyikan sebuah lagu. Anak2 kelas A1 akan menyanyikan lagu "dari sabang sampai merauke", anak2 kelas A2 akan menyanyikan lagu "garuda pancasila", anak2 kelas B1 akan menyanyikan lagu "Ibu Kita Kartini", anak2 kelas B2 termasuk Aa akan menyanyikan lagu "Halo2 Bandung".


Acara selanjutnya adalah peragaan busana atau fashion show anak2 TK Al Ashar. Setiap anak  akan diminta naik ke panggung untuk bergaya sesuai dengan pakaiannya. Aa dapat nomor urutan 6 untuk naik ke panggung. Kata mamanya pas Aa naik ke panggung dan diminta hormat, Aa cuma berputar sambil melotot aja, sampe bang Miza (penjaga sekolah) berkata "weis polisinya matanya sadis".  Aa senang karena setelah acara selesai semua anak2 di TK Al Ashar diberikan snack oleh bu guru. Setelah itu Aa pulangnya naik ojeg bersama mama dan dijalan bertemu dengan temannya, AA (loh kok sama) dan  Zidan. 

Mama sempat foto2 saat Aa ada di panggung tetapi foto2 itu hilang dari kamera secara tidak sengaja  terhapus sama Aa. Mama marah sekali sama Aa dan bilang ke Ayah mengenai masalah itu. Namun saat Aa lagi mau tidur siang, mama sudah tidak marah lagi tetapi masih kecewa. Aa sudah minta maaf sama mama dan Ayah...

Sekian dan sampai jumpa lagi....

(tulisan ini spesial karena Aa sendiri yang jadi editornya ...)

Wednesday, April 20, 2011

mutiara di lumpur tetaplah mutiara...


Setelah makan malam, tertarik untuk membaca majalah bulanan Dompet Dhuafa, Swaracinta, yang baru datang tadi siang. Salah satu artikel utama di majalah tersebut berjudul "Pendidikan Gratis untuk Kaum Papa". Artikel ini menarik untuk di-sharing karena adalah suatu kenyataan bahwa pendidikan itu merupakan barang mahal untuk sebagian orang di lingkungan kita. Sebagian orang itu lebih mementingkan anak2nya  keluar rumah mencari uang demi menyambung hidup dibandingkan pergi ke sekolah.

source: seribumasadepan.wordpress.com
Sebagian kita mungkin merasa prihatin atau menaruh empati ketika melihat anak2 berkeliaran di lampu merah atau anak2 yang memikul karung mencari barang-barang bekas. Mungkin terlintas pula dalam pikiran kita, bagaimana anak2 ini jika sudah besar, apakah akan terus hidup dalam kemiskinan tanpa ada harapan untuk hidup yang lebih baik. Pendidikan diharapkan dapat memotong lingkaran setan kemiskinan. Namun, hal yang penting bukanlah bagaimana menjadi kaya atau miskin, tetapi bagaimana setiap anak mendapatkan pendidikan karena pendidikan adalah hak mereka.

source: IMS' Blog
Saat ini kita bersyukur untuk daerah tertentu, biaya pendidikan dasar (SD dan SMP) bagi masyarakat sudah digratiskan karena adanya dana BOS dari pemerintah. Semoga program pendidikan dasar gratis ini dapat meluas ke seluruh negeri, bahkan tidak hanya sampai dengan pendidikan dasar tetapi hinga pendidikan tinggi pun gratis. Namun demikian, program pendidikan gratis pun masih belum dapat dinikmati oleh sebagian kaum papa. Kesulitan hidup membuat mereka belum menjadikan pendidikan sebagai prioritas bagi anak-anak mereka.

Hal ini yang mendorong beberapa orang yang rela menyingsingkan lengan baju dan terjun menyelenggarakan pendidikan gratis bagi kaum papa. Dalam artikel tersebut disebutkan beberapa sekolah yang ditujukan kepada kaum papa, antara lain: Sekolah Merah Putih di Lebak Bulus, Sekolah Darurat Kartini di Pluit, Sekolah Master (Masjid Terminal) di Depok, SMK Informatika Utama di kawasan Jakarta Selatan. Dompet Dhuafa pun memiliki program Sekolah Menengah Akselerasi Ekselensia Indonesia (Smart EI,) yaitu program yang mewadahi lulusan SD yang tidak mampu tetapi memiliki prestasi dengan masa pendidikan selama 5 tahun.


Kita pasti mengakui bahwa usaha para pendiri sekolah-sekolah tersebut merupakan usaha yang mulia dan patut dihargai. Namun apakah kita hanya berhenti pada titik hanya pengakuan belaka, seharusnya tidak.  Bagaimana caranya? Kita bisa berkontribusi untuk mereka, mungkin dengan menyisihkan sebagian rejeki kita kepada lembaga atau sekolah2 yang memberikan pendidikan gratis kepada kaum papa. Hal yang perlu diingat adalah bahwa sebagian rejeki kita adalah hak mereka, maka kita wajib menunaikannya.

Dengan pendidikan yang baik, semoga anak2 kaum papa mendapatkan ilmu pengetahuan. Siapa tahu diantara anak2 tersebut terdapat anak-anak yang cerdas dan memiliki bakat yang luar biasa. Mereka bagaikan mutiara di dalam lumpur, mari kita angkat mutiara tersebut. Kita letakkan mutiara tersebut di tempat yang layak sehingga aura dan cahayanya terlihat oleh semua. Dengan ilmu pengetahuan tersebut, derajat mereka akan naik sebagaimana firman Allah swt:



"Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. al-Mujadalah: 11)

Wa Allahu 'Alam bi As Shawab..





Sunday, April 17, 2011

Wisata ke gunung kapur ciseeng...

Sesuai rapat bulanan RT, pada hari Minggu ini seluruh warga RT.05/RW.05 perumahan Pakujaya akan berwisata ke Gunung Kapur di Ciseeng, Bogor, sekaligus dalam rangka peremajaan kepengurusan RT.05/RW.05. Sebenarnya badan masih cape setelah kemarin naik turun tangga di Monas, tapi takut dibilang ga bersosialisasi ama tetangga (ga gaul gitu loh, bahasa anak sekarang), dipaksain aja deh ikut acara RT tersebut.

Sesuai jadwal yang telah disusun panitia, kita meluncur dari perumahan pukul 07.00 WIB menuju lokasi wisata. Konvoi kendaraan yang terdiri dari satu bis besar dan beberapa mobil pribadi pun mulai bergerak. Setelah menempuh waktu perjalanan kurang lebih 1 jam, akhirnya kita sampai pula di tujuan. Untuk rekan yang mau ke sana, apabila bawa kendaraan dari arah serpong mesti berhati-hati karena ada sebagian ruas jalan yang rusak cukup parah.

Jalan ke pintu masuk lokasi wisata pun rusak, jadi jangan kaget kalo ada beberapa pemuda yang meminta pembawa kendaraan untuk memberikan sumbangan perbaikan jalan. Mereka akan memberikan kupon sumbangan Rp2.000,-, dan moga2 dananya benar2 buat perbaikan jalan.

Acara RT pun dimulai setelah seluruh warga berkumpul di Aula yang telah disewa oleh Panitia. Setelah lobby2 politik antar blok2 yang ada di RT.05, akhirnya diputuskan untuk status quo. Artinya meskipun namanya peremajaan kepengurusan RT, diputuskan untuk memilih kembali ketua RT yang lama. Setelah acara formal selesai, seluruh warga akhirnya dapat menikmati fasilitas hiburan yang tersedia di Wisata  Hot Spring, Ciseeng.

Simbol dari tempat wisata ini adalah bukit kapur putih yang berada di tengah2 lokasi wisata. Selain tempat pemandian air panas, terdapat pula fasilitas permainan untuk anak-anak. Fasilitas permainan anak-anak yang tersedia, meliputi outbound untuk anak-anak, monorel, komedi putar, kereta api, bom bom car, bebek/anjing laut air, sepeda air, balon air, kolam anak-anak dan masih banyak lagi (dah keburu cape muter2 apalagi lokasinya yang berbukit mesti turun naik).

Hari ini mamanya Ian senang melihat Ian yang sudah berani mencoba beberapa permainan sendiri, seperti bermain outbound, bola air, sepeda air, bom-bom car, mono rel, kereta api trus komedi puter. Berhubung air kolamnya tidak jernih alias butek, kita memutuskan untuk tidak berenang di kolam yang tersedia. Karena matahari cukup terik dan mamanya sudah pegel2, akhirnya kita memutuskan pulang lebih awal sebelum rombongan, yang rencananya pulang jam 04.00 WIB. 
Tambahan dari Ian minta supaya ditulis juga bahwa pas saat pulang ia meminta agar dibelikan sebotol air gelembung sabun yang dijual di parkiran mobil. Setelah itu kita pun pulang meninggalkan lokasi wisata....










Sekian wisata ke Gunung Kapur Ciseeng...terima kasih...


Saturday, April 16, 2011

naik ke puncak monas...

Mengingat Ian (my junior) sudah beberapa kali minta diajak ke puncak monas, maka hari Sabtu ini kita  memutuskan untuk pergi ke Monas (Monumen Nasional). Sebenarnya kita sudah sering ke Monas buat lari pagi atau bersepeda tetapi untuk naik ke puncak Monas kita belum pernah sama sekali karena malas melihat antrian yang panjang untuk naik ke puncak. Oleh karena itu, pagi2 jam 07.00 WIB kita sudah meluncur dari serpong menuju Monas. 

Sepertinya pagi ini perjalanan menuju Monas berjalan mulus, tidak bertemu kemacetan di tol maupun di jalan tomang menuju harmoni. Akhirnya sampailah kita di parkiran Monas pukul 08.00 WIB dan kita datang lebih awal dari waktu buka loket 08.30 WIB. Suasana Monas hari Sabtu tidak terlalu ramai jika dibandingkan dengan hari Minggu, semoga saja pengunjung yang naik puncak Monas tidak terlalu banyak pagi ini.

Untuk masuk ke Puncak Monas kita turun ke bawah gerbang terowongan dekat patung diponegoro yang lagi naik kuda. Untuk naik ke puncak Monas kita akan bertemu dengan 2 loket, yaitu loket pertama untuk masuk ke pelataran/cawan Monas dan loket kedua untuk naik ke puncaknya.  Tarif di loket pertama cukup murah, Rp2.500,-/orang dan Rp1.000,-/pelajar, sementara tarif di loket kedua juga relatif murah Rp7.500,-/orang dan Rp3.500,-/pelajar.

Pagi ini matahari cukup terik dan jalan dari parkiran mobil ke patung diponegoro lumayan jauh. Seharusnya ada kereta wisata yang biasanya berputar2 mengantarkan pengujung dari parkiran ke gerbang masuk atau sebaliknya, tetapi seperti sudah dimaklumi pengelola wisata kita gak pernah konsisten terhadap pelayanannya. Dari gerbang masuk, kita akan melalui terowongan menuju loket pertama. Setelah loket pertama kita naik tangga ke pelataran monas dan kemudian masuk ke dalam Monas. Sebaiknya bawa payung atau topi saat ke Monas karena matahari cukup terik di pagi hari dan tidak ada pepohonan yang membuat teduh (bukan di area taman monas).

Di dalam Monas terdapat ruangan yang berisi diorama di sekeliling ruangan tersebut. Diorama-diorama tersebut mengisahkan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari masa kerajaan sampai dengan masa kemerdekaan. Melihat diorama tersebut seakan balik ke masa-masa sekolah dengan pelajaran sejarah dan senang melihat Ian tertarik dengan melihat diorama sehingga tidak satupun yang terlewat. Selain diorama terdapat pula satu rumah-kemah yang disebut box info transportasi kota Jakarta berukuran mungkin  4m x 4m.

Di rumah kemah ini terdapat informasi mengenai transportasi dan peta kota jakarta serta miniatur kota Jakarta di tengah-tengah rumah-kemah. Sebenarnya kecewa melihat miniatur kota jakarta yang sepertinya dibuat seadanya, jauh banget jika dibandingkan miniatur kota shanghai yang begitu detail hingga persis di Shanghai Urban Planning Exhibition Center (liat posting sebelumnya dan bukannya mau pamer loh hehehe..). Dari ruangan ini kita lanjut naik tangga ke loket kedua untuk membeli tiket naik ke puncak Monas. 

Setelah membeli tiket di loket kedua, kita naik tangga lagi  dan buat yang mau ke sana disaranin untuk nyiapin dengkul yang baik karena bakal naik tangga terus. Namun untuk ke puncak kita ga perlu naik tangga, (ampun aja naik tangga ampe puncak mana bayar lagi) kita bisa naik lift. Mungkin di sini permasalahan kenapa antrian bisa panjang banget, lift yang ada cuma satu dan hanya menampung 11 orang sudah termasuk penjaga lift. Di lift cuma tertera 3 lantai, yaitu lantai dasar, lantai pelataran/cawan dan puncak. Akhirnya sampai juga kita di puncak Monas yang berupa ruangan persegi (11 m x 11m).

Di puncak Monas cukup sejuk karena banyak angin dan kita bisa lihat kota Jakarta dari ketinggian. Di puncak terdapat empat teropong di setiap sudutnya untuk melihat Jakarta lebih dekat. Untuk dapat menggunakan teropong kita harus membeli  koin dengan Rp2.000,-/koin. Setelah puas berada di puncak Monas, kita kembali antri di depan lift untuk turun. Kita akan diturunkan di lantai 2 atau pelataran/cawan Monas dan untuk ke lantai satu kita harus turun melalui tangga (lumayan makan energi nih turunnya). 

Sebelum keluar dari Monas, kita sempat masuk ke ruangan proklamasi yang berada di samping kanan lift. Ruangan proklamasi berbentuk stadiun mini dengan tiang persegi di tengah-tengah ruangan. Setiap sisi tiang terdapat, patung garuda, naskah proklamasi, peta Indonesia dan lemari bingkai yang berisi teks proklamasi. Pada pukul 09.00 WIB lemari bingkai tersebut akan terbuka dan terlihat teks proklamasi serta terdengar suara Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi tersebut.


Berikut photo2 dari puncak monas yang diambil dari keempat sisi...

  








Selesai sudah misi kita menuju puncak Monas, perjalanan berlanjut ke mall hahaha kembali ke selera asal... 


link lain terkait monas: http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata/53-tempat-wisata/102-monas-monumen-nasional-jakarta.html

Thursday, April 14, 2011

miss you mom...


Bulan April ini seharusnya adalah bulan dimana mamaku berulang tahun. Namun Alloh swt berkehendak lain, hampir dua tahun telah berlalu mamaku dipanggil oleh-Nya. Teringat kenangan bersamanya melewati suka dan duka, I really miss you mom.. hanya doa yang dapat ku panjatkan...

Ya Alloh, Ya Rabb ampuni segala dosa mamaku, senantiasa rahmatilah dirinya, muliakanlah kedudukannya, lapangkanlah kuburnya dan masukkan dirinya bersama orang-orang shaleh di surga-Mu. 

Buat rekan-rekan yang masih memiliki orang tua, berbaktilah kepada mereka karena  berbakti kepada orang tua menempati posisi yang tinggi di dalam islam. Hal itu ditunjukkan dengan perintah berbuat baik kepadanya mengikuti perintah beribadah hanya kepada Allah swt saja, seperti disebutkan didalam firman-Nya.

وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra : 23)

Buat rekan-rekan yang sudah tidak memiliki ibu/ayah atau keduanya, jangan lupa untuk berbuat baik pula kepada mereka. Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya dilakukan ketika dia masih hidup akan tetapi juga setelah dia meninggal dunia.Beberapa perbuatan baik yang bisa dilakukan terhadap orang tua yang telah meninggal dunia, diantaranya :

1. Mendoakan dan memohonkan ampunan baginya.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? ' maka Allah berfirman; 'Dari istighfar anakmu.'"
Diantara bentuk-bentuk doa dan permohonan ampunan tersebut adalah :

 رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ
Artinya : “Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku.” (QS. Nuh : 28)


وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Artinya : “Dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al Isra : 24)

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari dari Jubair bin Nufair ia mendengarnya berkata, saya mendengar Auf bin Malik berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menshalatkan jenazah, dan saya hafal do'a yang beliau ucapkan:
"ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA 'AAFIHI WA'FU 'ANHU WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI' MUDKHALAHU WAGHSILHU BILMAA`I WATS TSALJI WAL BARADI WA NAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADLA MINAD DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA ADKHILHUL JANNATA WA A'IDZHU MIN 'ADZAABIL QABRI AU MIN 'ADZAABIN NAAR
(Artinya: Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya di dunia dengan rumah yang lebih baik di akhirat serta gantilah keluarganya di dunia dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka)." Hingga saya berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu.

2. Melaksanakan wasiatnya

Melaksanakan wasiatnya selama wasiat tersebut tidak memerintahkan kemaksiatan terhadap Allah swt dan tidak bertentangan dengan hukum syariat, sebagaimana firman Allah swt :
كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
Artinya : “Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqoroh : 180)

Imam Bukhori meriwayatkan dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mendengar dan taat adalah haq (kewajiban) selama tidak diperintah berbuat maksiat. Apabila diperintah berbuat maksiat maka tidak ada (kewajiban) untuk mendengar dan taat".

3. Menghubungkan tali silaturahim orang tua anda 

Menghubungkan tali silaturahim orang tua andayang telah meninggal serta berbuat baik kepada teman-teman dan kerabatnya. Imam Muslim meriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan hubungan (silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya." Didalam hadits ini terdapat keutamaan menghubungkan silaturahim kawan-kawan ayah yang telah meninggal, berbuat baik dan memuliakan mereka.

4. Bersedekah atas namanya

Kaum muslimin telah bersepakat bahwa sedekah mengatasnamakan orang yang sudah meninggal maka hal itu akan sampai kepadanya, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dari 'Aisyah bahwa ada seorang laki-laki berkata, kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam: "Ibuku meninggal dunia dengan mendadak, dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara dia akan bersedekah. Apakah dia akan memperoleh pahala jika aku bersedekah untuknya (atas namanya)?". Beliau menjawab: "Ya, benar".

Walahu A’lam

sumber: http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/doa-untuk-orang-tua-yg-sdh-meninggal.htm











Jihad cari uang dan orang...


http://www.detiknews.com/read/2011/04/13/153634/1615611/10/jihad-di-nii-cari-uang-dan-orang

Setelah membaca artikel di atas, jadi pengen berbagi pengalaman soal nii...

Aku bersinggungan dengan nii ketika masih di semester I atau II saat kuliah di D3 STAN. Berawal dari perkenalan dengan seorang pemuda (sebut aja mas X) di sebuah Masjid yang mengajak diskusi soal agama. Singkat cerita, dia mengajakku untuk mengikuti pengajiannya sekalian promosi nambah teman dan wawasan. Aku pun mengiyakan bersedia mengikuti pengajiannya  serta menentukan kapan bisa datang ke pengajiannya.

Pertama kali datang ke pengajiannya sedikit bingung karena tempatnya bukan di masjid atau mushola tetapi di rumah petakan (kontrakan). Masuk ke dalam rumah tersebut ternyata sudah ada banyak remaja yang hadir mendengarkan pengajian. Ternyata di sana dibedakan menjadi dua kelompok, kelompok  yang bagi orang yang pertama kali dan kelompok bagi orang yang sudah beberapa kali gabung ke pengajian tersebut.

Pada saat pertama kali pengajian, kita akan digali seberapa dalam pemahaman kita soal agama. Setelah itu pemahaman kita selama ini akan digoyahkan oleh pemberi materi sehingga kita akan berada dalam kondisi kebingungan. Konsep ketuhanan, jihad dan bernegara menurut mereka akan disodorkan kepada kita dengan diberikan ayat-ayat al quran sebagai pendukungnya. Pada akhirnya mereka menyampaikan tujuan mereka adalah membentuk negara islam indonesia dan untuk itu kita yang baru harus mau berhijrah dari "mekkah" ke "madinah". Karena rasa ingin tahu yang besar apa dan bagaimana kelompok ini, aku masih beberapa kali mendatangi pengajian ini.

Pada pertemuan2 selanjutnya, aku baru merasakan keanehan dalam penyampaian materi. Aku ga pernah sepaham dengan pemaparan pemberi materi dalam menafsirkan ayat2 al quran tertentu. Sampai pada akhirnya, pemberi materi bilang, "kamu ibarat gelas, kamu adalah gelas yang sudah ada isinya, bagaimana saya bisa mengisi gelas itu dengan materi saya. Untuk itu, kamu perlu menumpahkan isi gelas kamu dulu, baru kamu bisa menerima materi saya." Itu yang ga bisa dilakukan dan belakangan aku menyadari bahwa pertemuan2 itu merupakan proses doktrinisasi atau brainwash sehingga  remaja yang mudah diarahkan pemikirannya menjadi terpola sesuai yang diinginkan kelompok tersebut.

Sesuai apa yang dikatakan pak Sukanto dalam artikel pada link di atas, memang kelompok ini mewajibkan untuk menyumbangkan sejumlah uang setiap datang ke pertemuan dan mengajak orang untuk ikut kelompok ini.  Berhubung bukan dari kalangan mampu, setiap diminta sumbangan uang aku cuma bisa nembak aja, ntar besok hehehe tapi untuk beberapa remaja sumbangan ini dijadikan sebagai kewajiban yang harus dipenuhi sehingga mereka kadang harus mencuri uang/barang dari orang tuanya. Hal ini aku ketahui setelah mendapat info dari ibuku yang kebetulan punya teman yang anaknya juga masuk kelompok ini.

Aku juga pernah ngajak teman2 datang ke pertemuan kelompok ini. Tetapi sebelum mereka masuk ke dalam pertemuan, aku sudah menyampaikan apa dan bagaimana kelompok ini. Mungkin karena sama dengan aku dulu, didasari rasa ingin tahu mengenai kelompok ini, teman2ku bersedia ikut mendatangi kelompok ini. Setelah pertemuan, mereka biasanya ngomong, "gw ga mau datang lagi ah, gw takut pin" trus bertanya "kenapa loe masih gabung pin?" aku jawab "gw pengen tau lebih dalam, ntar kalo menyimpang banget, gw pasti keluar lah"

Karena aku sudah beberapa kali datang ke pertemuan, pemimpin kelompokku meminta aku untuk ikut prosesi bai'at dengan membayar sejumlah uang sebagai bukti jihad (lagi2 soal uang). Karena ingin tahu apa itu prosesi bai'at, aku bersedia mengikuti prosesi bai'at tersebut yang membutuhkan waktu menginap semalam. Ternyata prosesinya bersifat sangat rahasia, untuk menuju tempat bai'at, aku harus berpindah-pindah tempat dan berganti kendaraan serta pada akhirnya mataku harus ditutup dengan kain pada saat naik kendaraan terakhir menuju tempat bai'at.

Di tempat bai'at ternyata sudah berkumpul banyak orang, baik remaja maupun orang tua Dari pembicaraan dengan mereka sepertinya mereka sudah terdoktrinisasi. Mereka merasa begitu eksklusif dan merasa benar telah masuk kelompok ini. Dan aku merasa seperti james bond, agen rahasia, yang tengah menyelidiki sesuatu. Memang benar penyataan pak Sukanto, kalo kelompok ini punya jenjang kepangkatan dari lingkup RT sampai dengan level pimpinan tertinggi.

Setelah prosesi bai'at itu, seperti keingintahuanku telah terpenuhi jadi dah ga semangat untuk datang ke pertemuan. Akhirnya aku menemui penyimpangan yang baru aku ketahui selama bergabung dengan kelompok ini. Penyimpangan ini membuatku meninggalkan kelompok ini adalah ketika mereka menyatakan bahwa saat ini adalah masa-masa darurat atau masih dalam kondisi jahiliyah sehingga sholat 5 waktu itu tidak wajib bahkan mereka menghalalkan mengambil harta orang lain yang bukan dari kelompok mereka.

Aku ga setuju dengan mereka dan akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi dengan kiayi masjid dekat rumah. Setelah berkonsultasi dengan kiyai yang aku percaya, beliau menyampaikan bahwa "apabila kelompok pengajian boleh mempunyai tujuan menjalankan seluruh syariat islam di negara kita, itu bagus, tetapi kalau sudah meninggalkan sholat 5 waktu, itu sudah ga benar sebaiknya kamu tinggalkan aja" aku memutuskan tidak lagi mendatangi pertemuan kelompok itu.

Mengetahui aku tidak pernah datang lagi ke pertemuan, mas X terus mendatangi rumahku bersama dengan temannya yang berbeda-beda untuk membujukku kembali datang ke pertemuan. Mereka ingin mengetahui kenapa aku tidak pernah datang lagi dan mengajak diskusi apabila ada hal-hal apa yang membuatku tidak datang lagi. Setiap mereka datang, pada akhirnya aku bilang, "aku ga mau mutusin silahturahim antara kita, kalo mas2 datang ke rumah ini, saya sambut sebagai tamu, tetapi kalo mas2 minta aku datang lagi ke sana, aku minta maaf aku ga bisa."

Mereka ga puas dengan jawabanku dan tetap memaksa untuk datang ke pertemuan. Tanpa sepengetahuanku, ternyata selama ini ibuku selalu mendengarkan pembicaraan kita dan akhirnya ibu keluar dan berbicara dengan mas X dan temannya. Ibuku meminta supaya mereka tidak mengganggu aku lagi dan apabila datang lagi, ibuku akan melaporkan mereka kepada pak RT. Sejak itu mereka tidak pernah datang lagi.  

Pesan moral:

  1. Hati-hati terhadap sesuatu pemikiran yang berbeda atau baru dan jangan mudah begitu saja percaya.
  2. Jangan takut berkonsultasi dengan orang tua atau orang lain untuk mengetahui pendapat mereka.
  3. Banyak baca dan banyak berteman sehingga kita punya wawasan yang luas sehingga dapat melihat sesuatu dari berbagai perspektif.









Monday, April 11, 2011

loper koran..

Hari ini emang berencana ke kantor mau bawa mobil biar ga kehujanan (pagi2 dah mendung). Di perempatan harmoni karena lampu merah, mobilku pun harus berhenti. Saat itu mataku mencari-cari loper koran langgananku untuk membeli koran. Pak loper koran ini sudah tua tapi masih mau berusaha, berbeda dengan orang muda tetapi pengemis (emang sih cacat tapi aku pikir dia bisa melakukan sesuatu yang lebih baik dari sekedar menjadi pengemis). 

Dengan melambaikan tangan aku memanggil  pak loper koran itu dan si bapak pun segera menghampiriku. Terlihat wajah ceria dan senyumannya ketika aku membayar korannya. Aku bisa memahami ekspresi senangnya pak loper koran itu, karena aku pun pernah menjadi loper koran. Senang dan puas kalo koran yang kita bawa bisa laku semua dibeli oleh pelanggan.

Berawal dari liburan sekolah naik2kan ke kelas 6 SD, aku diajak ama teman2 untuk menjual koran (loper koran) ngisi masa2 liburan. Hari masih pagi kita sudah bangun berangkat ke rumah agen koran. Si agen koran juga mengerti kalo kita ini loper koran dadakan jadi ga dikasih banyak2 korannya. Kita jualannya bareng2 mulu ngiterin perumahan dan komplek sambil teriak "korrraannnn kooorrraaannnn...poskota, kompas...sinar pagi" (dulu koran yang paling banyak laku poskota karena murah atau karena ada kolom "nah ini dia" :P ). Waktu itu paling sebel kalo lewat perumahan yang banyak anjingnya... masih jauh aja dia dah ngegonggong trus berlari mendekat..kalo dah gitu kaburrrrrr.... kadang klo kepepet bareng2 jongkok ambil batu, biasanya tuh anjing balik badan hehehe

Masa liburan dah selesai, teman2ku berhenti jadi loper koran sementara aku masih berjualan karena waktu itu sekolahku masuk siang dan sudah memiliki beberapa pelanggan setia. Waktu itu lumayan hasil jadi loper koran buat bantu2 nyokap (mama) bayaran atau sekedar nambah uang jajan. Saat masuk SMP kelas 2, aku berhenti jadi loper koran karena waktu itu masuk sekolahnya pagi.

Lampu merah sudah berganti hijau, mobil pun kulaju kembali... ku lihat bapak loper koran itu bergegas ke sisi jalan. Sampai jumpa lagi pak tua, semoga Alloh memudahkan urusanmu dan memurahkan rejekimu...

Saturday, April 9, 2011

Semua itu Baik...

buka milis daarut-tauhid, dapat postingan yang dikirim oleh Sdr. Tigor Lihu dan kayaknya bagus buat di-sharing lebih lanjut...

Semua  itu Baik, Insya Allah...



Kisah...


Ada seorang raja yang setiap pergi berburu selalu ditemani oleh seorang sahabatnya yang terkenal dengan ketaqwaan wiridnya. Tiap kali raja menemui sesuatu yg tidak mengenakkan, sahabatnya selalu berkata, "Semoga itu baik, insya Allah."  Kata-kata ini selalu diulangi pada setiap kejadian yg secara dhahir adalah kejadian buruk. Pada suatu hari saat sang raja berburu bersama sahabatnya ditemani oleh pengawalnya, jari raja terkena tombak terpotong. Darah pun mengucur. Si sahabat berkata, "Semoga itu baik, insya Allah."

Raja marah memerintahkan pengawalnya utk memenjarakannya. Saat pengawal ditanya, "Apa yg dikatakannya saat kalian menutup pintu penjara?"  Pengawal menjawab, "Ia hanya mengatakan, Semoga ini baik, insya Allah"



Suatu ketika saat raja pergi berburu tanpa ditemani oleh sahabatnya, ia tersesat di hutan. Sedangkan di hutan tersebut terdapat suku yg menyembah berhala tiap tahun mengorbankan org kpd berhalanya tersebut. Raja pun ditangkap oleh suku tersebut.  Namun, saat diperiksa didapati bahwa jari raja tdk lengkap. Mereka pun menolak mengorbankannya, karena korban harus dlm kondisi yg sempurna. Raja lalu dilepas dan d ia kembali ke istana.


Akhirnya dia menyadari kebenaran ucapan sahabatnya. Sahabatnya pun dikeluarkan dari penjara. Raja bertanya, "Ketika engkau mengatakan, Semoga itu baik, insya Allah."  Saat jariku terpotong, aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah aku tidak jadi disembelih untuk berhala karena fisikku tdk sempurna.  Sekarang saat engkau dipenjara, apakah kebaikan itu?" Ia mjawab, "Andaikata saat itu saya bersamamu, maka mereka akan menyembelih saya sebagai penggantimu"

Pesan moral:

Jika anda mendapat kejadian buruk ucapkan:  "Semoga ini baik, insya Allah."  Semoga ALLAH SWT memberi kebaikan pada kehidupan Anda. 


"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."
 (QS.Al-Baqarah:216)

Semoga bermanfaat..

Berenang yukkk...

Berhubung waktu kecil tinggal di pemukiman langganan banjir, maka bermain banjir-banjiran (main air banjir) merupakan suatu kesenangan kalo musim hujan datang. Bermodal ban bekas atau gedebong (batang) pohon pisang berenang mengelilingi pemukiman. Kalo musim libur, karena ikut teman2 nekat lompat pagar komplek DPR trus pagar Taman Ria Senayan cuma mau mancing atau berenang di danaunya. Dasar anak2 justru momen yang seru itu ketika satpam Taman Ria datang pake motor boat mau nangkepin kita... kaburrrrrr yang lagi asik berenang atau mancing berhamburan melompati pagar keluar dari komplek Taman Ria dan DPR... pernah kita ketawa ngakak karena ada teman yang sedang berenang dan pak Satpam datang, dia kabur meninggalkan baju dan celananya. Mau balik lagi, ternyata dari jauh kita melihat baju dan celananya dibuang ke danau ama pak Satpam (hahaha dia hampir pulang telanjang kalo ga dipinjemin teman yang pake celana dua)... 

Satu peristiwa yang ga mungkin terlupakan di sana adalah ketika aku pernah hampir tewas karena tenggelam tetapi beruntung ada teman yang dapat menolong. Gara2 peristiwa itu, sempat takut kalo masuk kolam renang pas pelajaran berenang di kelas 6 SD (bahasa kerennya trauma ya). Beruntung punya teman yang jago berenang, sedikit2 ngajarin aku "ngetrap" (gaya supaya bisa ngambang di kolam). Sayang umur temanku itu ga panjang, dia meninggal dunia karena tewas tenggelam di kali (sungai kecil) dekat rumah dan di depan mataku sendiri. Saat itu kali sedang meluap (banjir) dan aku sedang berada melintas di Jembatan, dia berteriak2 memanggil namaku sambil berenang dengan memegang gabus besar. 

Dia melintas di bawah jembatan trus melambaikan tangannya sambil tertawa (dalam hati berkata gila nih teman dah berani berenang di kali). Namun sekitar 200 m dari jembatan tiba2 arus air berputar membuatnya tenggelam (terakhir terlihat hanya tangannya menjulur ke atas) dan tidak muncul kembali ke permukaan. Aku cuma bisa berteriak minta tolong orang2 terdekat karena aku belum pernah dan berani berenang di kali saat itu. Bahkan sekarang pun kalo bukan keadaan terpaksa ga bakal mau berenang di kali. 3 hari kemudian jasadnya baru diketemukan, selamat jalan teman...

Sekarang pengen ian bisa berenang, tidak perlu mahir menguasai berbagai macam gaya tetapi cukup buat bisa   berenang dan tidak tenggelam di air yang dalam. Awalnya ian takut masuk kolam, tetapi setelah dibujuk akhirnya dia mau masuk kolam. Ga butuh waktu lama untuk ian menyukai dan bermain air, karena kebetulan di kolam Duta Bintaro ada beberapa seluncuran (perosotan) membuatnya ketagihan. Saat ini buat ian senang bermain air dulu, nanti baru diajarin gaya renang supaya tidak tenggelam di tempat dalam. 

So kalo sempat sabtu atau minggu ngajak ian, Berenang yukkkk...


Friday, April 8, 2011

Aku si kutu loncat...






Deg deg deg jantung ini berbunyi saat menerima amplop putih berisi salinan SK penempatan dari Bagian SDM, BPLK Jakarta (1999). Sembari berdoa semoga ga ditempatkan di luar Jawa biarlah di luar Jakarta asal masih di pulau Jawa, dibukalah amplop putih tersebut. Alhamdulillah, ternyata penempatanku pertama di Balai Diklat VII Cirebon (selamat dari mengarungi lautan). Sebagai anak rumahan yang dari SD ampe SLTA, ke sekolah aja jalan kaki karena dekat dan belum pernah berhari2 meninggalkan rumah, mau berangkat ke Cirebon kayaknya berat banget... mungkin cirebon merupakan my first stepping stone menuju kesuksesan hahaha

Berangkat dari  Stasiun Gambir dengan Cirebon Ekspress akhirnya sampai ke Stasiun Cirebon...Selamat Datang Aripin di Kota Cirebon dalam hati...  kemudian dilanjut dengan becak dari stasiun Cirebon ke kantor BDK VII. Bersyukur banget ternyata di BDK VII ada asrama yang boleh ditempatin ama para pegawainya, jadi setelah lapor ke boss langsung dikasih kamar. 

Waktu pertama masuk kantor ga terlalu banyak kegiatan, untung di pertengahan tahun BDK VII diminta ngurusin 3 kelas Diploma I jadi mulai ada kesibukan.... kalo ga ada kelas D I itu bisa stress juga jauh2 penempatan banyak bengong nunggu jadwal kegiatan pelatihan mulai (kayaknya dulu cuma satu diklat setiap bulannya dan pelatihannya paling lama seminggu)... Kota kecil itu meskipun panas dan cuma ada 1 mall doang (grage mall) setidaknya memberikan kenangan manis dan lucu...sekarang BDK VII Cirebon dah ga ada lagi... it becomes history now...

Berhubung Tahun 2000 BDK VII ekspansi (dapat gedung baru) di Cimahi dan cuma aku dan temanku yang muda serta bujangan, jadi kita berdua langsung dikirim ke Cimahi buat persiapan pembukaan kantor cabang BDK VII.  Berbeda dengan Cirebon yang panas, hawa kota Cimahi Bandung relatif dingin dan ramai serta lebih dekat dengan Bandung dan Jakarta (gampang pulang kota  hehehe). Soal pekerjaan di sini juga relatif sama dengan waktu di Cirebon dan juga memberikan kenangan manis untuk dikenang...

Horeee tahun 2000 dah bisa daftar masuk Diploma IV dan bisa balik ke Jakarta lagi nih kalo diterima masuk pendidikan D IV. Sebelum ujian masuk, setiap ada kesempatan digunakan buat ngerjain soal-soal test masuk DIV tahun-tahun sebelumnya. Alhamdulillah, berkat doa orang tua dan belajar soal-soal tersebut, aku diterima masuk D IV...back to Jakarta yessssssss I luv Jakarta ... Setelah dua tahun berkutat dengan buku dan bermain-main di perpustakaan, akhirnya tahun 2002 lulus DIV dan balik ke BPLK Jakarta menunggu penempatan ulang...

Untuk penempatan ulang, aku beruntung kali ini karena penempatanku adalah kampus jurangmangu dan di unit yang bossnya adalah bossku dulu yang di BDK Cirebon (dunia emang sempit). Di sini lebih banyak kegiatan dari tempat kerja terdahulu, ngurus administasi mahasiswa D IV, diminta ngajar, membimbing dan  menguji mahasiswa  D I dan D III, diminta bantuan untuk proyek2 diluar kantor oleh dosen senior (buat sistem dan SOP kantor orang). Genap 2 tahun bekerja di kampus, datang penawaran pindah ke DJLK di Lapangan Banteng. 

Waktu itu cuma 3 orang yang berminat pindah dari kampus ke DJLK termasuk aku, dan ketiganya diterima setelah diwawancarai. Akhirnya Tahun 2004 resmi bekerja sebagai pegawai  DJLK tepatnya di unit khusus yang namanya Monitoring Unit (MU) di bawah Sekretariat Ditjen. Di tempat baru ini berasa dekat dengan orang-orang penting dan punya temen bule dalam satu ruangan (di awal-awal susah banget nangkep temen bule ini ngomong).  Di sini jadi tahu betapa sulitnya menset-up dua orang pejabat tinggi untuk bertemu/rapat. Yang menyenangkan di sini bisa muter2 keliling nusantara plus Shanghai dan Singapura karena ada tugas yang memungkinkan untuk dinas luar (DL) dan ikut workshop.

Tahun 2006 terjadi reorganisasi di Depkeu, salah satunya merger antara Bapepam dengan DJLK menjadi Bapepam-LK. Unit MU pun akhirnya bubar dan aku dipindah ke Bagian Perencanaan Organisasi (PO), Sekretariat Badan. Di Bagian PO diminta membantu Mrs. M dalam menyusun LAKIP dan Renstra Bapepam-LK. Aku merasa kami memiliki kerjasama yang sangat baik meskipun hanya dalam waktu 7 bulan. Setelah itu mesti meninggalkan PO karena di bulan April 2007, dipindah lagi dari Sekretariat Badan ke Biro yang baru dibentuk, yaitu Biro Kepatuhan Internal sampai sekarang (the recent stepping stone and hope it's not the last). 

Sekarang si kutu loncat mau loncat kemana lagi ya....

My first abroad in 2005...

Bingung waktu pertama dapat disposisi surat undangan workshop di Shanghai National Accounting Institute (SNAI), yang isinya "selesaikan", trus tanya senior mereka bilang maksudnya kamu proses biar kamu yang berangkat ke workshop tersebut...(oh gitu hehehe ke luar negeri nih). Setelah dapat penjelasan itu, senang banget tapi pas baca isi suratnya gubraakkkk ternyata masa pendaftarannya dah lewat meskipun waktu pelaksanaannya belum ... :(  thanks to my senior yang ngasih saran email langsung aja ke pihak penyelenggara untuk bertanya masih bisa kah?? Alhamdulillah, dapat signal positif dari pihak penyelenggara dan kemudian ngurus keperluan administratifnya  berjalan lancar... akhirnya dapat tiket plus passpor biru...

Berhubung dapat info kalo SNAI itu jauh dari Bandara Pudong, Shanghai dan kebetulan cuma berangkat sendiri, jadi worry juga nih. Alhamdulillah, punya temen bule di ruangan yang punya koneksi luas, dia bersedia bantu dan akhirnya dia bilang bakal ada yang jemput di Bandara Shanghai nantinya, dengan syarat teman bule minta dibeliin satu set stick golf dan untungnya dia ngasih duitnya plus uang jajan hehehe


Perjalanan Jakarta via Singapura ke Shanghai kira2 butuh waktu 4 atau 6 jam ya (lupa) pake pesawat Singapur Airlines (SQ). Berkesan banget pas transit di Bandara Changi, Singapura, bagus banget bro berasa beda lah ama punya kita di cengkareng. Sayang di bandara Changi ga bisa jalan2 karena pas turun pesawat dari Jakarta dah ada petugas yang nunggu bilang untuk penumpang ke Shanghai harus segera naik pesawat lain.




Sepanjang perjalanan dari Singapura ke Changi asik nonton film sekali-kali menengok ke Jendela memandangi indahnya langit ciptaan Tuhan :)





Akhirnya sampai juga di Bandara Internasional Pudong, Shanghai...karena baru pertama kali menginjakan kaki di sini wajar dong kalo kita lihat sana sini tapi ternyata itu membuat petugas sana curiga. Dengan wajah dingin petugas minta tasku discan lagi, trus minta passpor lagi dan nanya ada keperluan apa di Shanghai  (untung in english klo dia ngomong in mandarin bakal cuma bisa bengong). Untung english aku ga jelek2 banget, lega rasanya bisa lepas dari petugas itu, mungkin kebanyakan nonton film spionase kale ya jadi kuatir ditangkep disangka agen rahasia hehehe


Keluar bandara Pudong, tersenyum melihat nama terpampang di antara para penjemput hehehe berasa orang penting... ternyata yang jemput orang Indonesia keturunan yang kerja di Shanghai, jadi asik bisa tanya-tanya pake bahasa sendiri. Sebelum ke SNAI, saya diajak mampir ke supermarket untuk belanja keperluan di sana dan  dikasih tau makanan mana yang boleh dimakan (halal) mana yang ga boleh (ingredients double "B")... baik banget nih bapak. Butuh waktu sekitar dua jam lebih dari Bandara ke SNAI karena memang lokasinya di luar kota Shanghai.

Pihak penyelenggara worksop benar-benar memahami kebutuhan peserta diluar materi workshop dan pembicaranya. Panitia juga menyediakan makanan yang dipisahkan antar yang muslim dan non muslim, menyediakan transportasi ke pusat kota selesai acara workshop, dan terakhir diajak makan bareng2 di restoran terkenal di Shanghai dan itu pun dipisahkan antara muslim dan non muslim (banyak photo2 orang penting di dunia).

Shanghai surganya barang2 mirip asli tapi murah (barang kw nih), sempat mampir di pusat belanja kaki limanya sana, belum sampe gerbangnya dah diserbu ama "marketingnya" dengan membawa katalog tas, jam, kacamata. Sesuai pesanan mesti cari stik golf buat temen bule dan suvenir buat teman2 kantor (standar lah gantungan kunci hehehe) serta kaos buat orang rumah.

Waktu di sana sempat mampir juga ke Shanghai Urban Planning Exhibition Center liat bagaimana pemerintah sana buat miniatur kota Shanghai yang sudah jadi dan yang akan bakal dibangun selanjutnya... trus malam2 main ke Shanghai Bund, daerah wisata pinggir sungai, penuh dengan turis dan cahaya lampunya yang menarik. Surprise di sana ketemu orang Indonesia yang menyapa (katanya sih kerja di sana), dia tanya "kamu orang jakarta ya trus tanya lagi sampe kapan di Shanghai? sayang besok dah harus balik ke Jakarta, padahal dia katanya mau ngajak muter2 shanghai kalo mau extend stay... (pengen sih cuma budget ga memadai bro..)