Tuesday, November 5, 2013

Berkunjung ke Banjarmasin...

Setelah sekitar dua jam berada di pesawat, berangkat dari Jakarta, akhirnya sampai juga kaki ini di tanah Banjarmasin, tepatnya di Bandar Udara Syamsudin Noor. Sesuai penugasan, aku akan berada di Banjarmasin selama 3 hari. Waktu yang cukup untuk menyelesaikan penugasan dan sekedar jalan-jalan di kota Banjarmasin.

Selama di Banjarmasin, aku menginap di hotel swiss-bell yang letaknya cukup menarik karena berada di sisi anak sungai Barito. Dari informasi yang aku peroleh, Banjarmasin itu katanya dulu dikenal sebagai kota seribu sungai seperti kota venice di Italia. Namun,  perkembangan kota Banjarmasin justru membuat banyak sungai-sungai mengecil bahkan menghilang menjadi jalan-jalan. 

Agenda pertama sebelum penugasan dilaksanakan adalah mengunjungi Pasar Terapung Muara Kuin, di sungai Barito. Pasar Terapung merupakan salah satu ikon wisata di Banjarmasin. Keunikan pasar ini adalah pasar berada di batang sungai dan baik pedagang maupun pembelinya melakukan transaksi dari perahunya masing-masing.

Untuk ke pasar terapung, kami harus berangkat pagi sekali karena berdasarkan informasi bahwa pasar terapung hanya ada di pagi hari dan tidak berlangsung lama dari selepas subuh hingga pukul 07 pagi.

Lokasi Pasar Terapung yang cukup jauh dari lokasi hotel membuat kami harus berangkat sebelum subuh dari hotel. Pukul 04.30 pagi waktu setempat kami dijemput dan berangkat dari hotel menuju dermaga tempat perahu yang akan mengantar kami ke pasar terapung. Sekitar 15 menit pun kami telah sampai di dermaga tersebut dan ternyata di sana terdapat masjid yang bersejarah. Aku pun berkesempatan untuk menjalankan sholat subuh berjamaah di masjid bersejarah tersebut, Alhamdulillaah..



Masjid Sultan Suriansyah...



Masjid bersejarah tersebut adalah Masjid Sultan Suriansyah yang berada di sisi anak sungai Barito dan terbuat hanya dari kayu-kayu dengan ornamen khas banjar.

  







Pasar Terapung Muara Kuin..

Setelah sholat subuh, kami pun berangkat ke Pasar Terapung dengan menyewa sebuah perahu. Selama kurang dari 30 menit kami menelusuri anak sungai Barito melewati beberapa jembatan dan akhirnya bertemu dengan sungai Barito yang sangat besar menurutku. Ini merupakan pengalaman pertama kali buatku menaiki perahu di sungai yang sangat besar ini. Aku cukup menikmati perjalanan selama di perahu, melihat matahari yang baru terbit, melihat bagaimana kehidupan masyarakat di pinggir sungai di pagi, merasakan udara pagi di sungai yang cukup dingin menerpa wajahku.



Sarapan pagi di Pasar Terapung cukup berkesan buatku. Hal yang unik dari sarapan pagi ini adalah kita harus menggunakan tongkat yang ujungnya terdapat paku untuk mengambil kue-kue yang kita inginkan. Cukup banyak pilihan kue-kue untuk sarapan yang disediakan oleh pedagang. Selain perahu yang menjajakan kue-kue, banyak pula perahu-perahu kecil yang menawarkan buah-buah, sayur mayur dan suvenir misalnya topi pandan. Sesekali beberapa perahu kecil menghampiri perahu kami, mereka menawarkan dagangan mereka. Aku kagum melihat seorang ibu dengan dayung mengayuh perahu kecilnya memutari perahu-perahu di pasar menawari dagangannya. Setelah mencoba kue-kue yang dijajakan, perahu kami beralih ke perahu yang menyediakan Soto Banjar. Kata teman, rasanya kurang lengkap jika ke pasar terapung tidak menyicipi Soto Banjar.

Pulau Kembang...

Setelah dari Pasar Terapung kami tidak langsung kembali ke dermaga tempat kami berangkat semula. Namun kami menuju ke Pulau Kembang, sebuah daratan kecil (sebuah delta menurutku) yang berada di tengah-tengah sungai. Daratan tersebut ditumbuhi oleh pohon-pohon yang lebat dan tinggi serta dihuni oleh sekumpulan monyet. Berdasarkan informasi, jika air pasang maka daratan tersebut akan tergenang oleh air. Saat kami ke sana, daratan tersebut tidak sedang tergenang sehingga perahu kita pun dapat menepi di pulau tersebut. Untuk sebuah tempat wisata, menurutku pulau kembang nampak tidak terawat dengan baik tapi mungkin keberadaan sekumpulan monyet yang menjadi daya tarik pulau kembang ini. Agar lebih aman, ketika berada di pulau kembang sebaiknya minta ditemani oleh sukarelawan pawang monyet. Pawang monyet tersebut biasanya memegang bambu/kayu kecil yang berguna untuk mengusir monyet-monyet yang kadang bersifat agresif jika diberi makan kacang.

Lontong Orari..

Pada malam hari, kita menyempatkan untuk berwisata kuliner di kota Banjarmasin. Salah satu tempat makan yang terkenal di Banjarmasin adalah Lontong Orari di jalan Pahlawan, Kampung Melayu. Berdasarkan info, tempat makan ini sering didatangi oleh artis-artis ibukota yang sedang berkunjung ke Banjarmasin. Tempatnya tidak terlalu istimewa tapi memang lontongnya yang berbeda dengan lontong di Jawa. Lontong di sini berbentuk segitiga besar utuh dan dapat ditambah dengan ikan gabus, telor atau ayam tergantung selera pengunjung. Aku pikir jika berkesempatan berkunjung ke Banjarmasin, sebaiknya datang dan cicipi lontong orari ... maknyuss pokoknya :)


Martapura..

Sebelum kembali ke Jakarta, kami menyempatkan diri berkunjung di kota yang terkenal dengan perhiasan batu berlian dan batu-batu alam, Martapura. Kota Martapura berjarak 45 Km di sebelah timur kota Banjarmasin dan butuh kurang lebih satu jam perjalanan. Kesan pertama dari kota ini menurutku, kota ini cukup religius. Di lokasi pasar berlian dan batu-batu alam tersebut, tampak berdiri tiang-tiang yang berukiran surat Al-Fatihah.. Subhanallah...



 


Alhamdulillaah, diberi kesempatan mengunjungi kota Banjarmasin. Ada mitos di sana, siapa yang minum air banjar, maka tidak lama orang tersebut akan datang kembali ke banjar.. Insya Allaah :)


Saturday, October 26, 2013

New Member of The Aripins..

Keputusan telah dibuat, hari Rabu tanggal 23 Oktober 2013 pukul 9 pagi, istri akan dioperasi caesar untuk melahirkan bayi kami. Kami menyadari risiko dari kelahiran prematur bagi bayi kami. Untuk itu, semalam di dalam sholat tahajud, kami sudah berserah diri kepada Allah SWT, memohon yang terbaik atas keputusan kami tersebut.

Selesai sholat subuh berjamaah, aku kecup kening istri sambil berdoa," Ya Allah, lindungilah istri hamba dan bayi kami, berikanlah kemudahan dalam operasinya dan keselamatan bagi keduanya". Aku sadar bahwa mungkin aku bukanlah suami yang terbaik tetapi aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluargaku. Aku bisikan di telinga istri,"hari ini kamu akan berjihad, kamu yang kuat ya." lalu ke turun ke bawah perut istriku dan berbisik,"Dede hari ini kamu akan dilahirkan, kamu juga yang kuat ya de." 

Pukul 6 pagi, suster telah datang ke kamar rawat kami dan mempersiapkan istri untuk dioperasi. Setelah itu, pakaian operasi telah dikenakan dan inpus pun telah dipasang di tangan istri. Pukul 8.30 ibu pun dibawa suster ke ruang operasi di lantai 4. 

Di ruang tunggu operasi, cemasku bertambah karena selain menunggu istri di operasi juga mengkuatirkan si Aa yang harus ditinggal sendiri di kamar rawat karena tidak boleh masuk di ruang tunggu operasi. Dilalah, entah kenapa saat itu tidak ada  keluarga  yang bisa datang menemani. Hampir sejam menunggu, akhirnya namaku dipanggil suster."Bapak Aripin, silakan ke dalam.. selamat ya pak, putrinya sudah lahir.."

Mataku tertuju ke sebuah kotak inkubator dimana bayiku diletakan, dia begitu mengagumkan, kuat dan imut sekali. Bayiku hanya memiliki berat badannya 2250 gram dan tinggi 44 cm tapi tangannya lincah bergerak-gerak. Subhanallaah... kudekati kotak itu untuk mengumandangkan azan dan memperdengarkan iqamat di telinga bayiku..

Saat itu istriku masih belum dapat ditemui karena masih di ruang operasi. aku kembali ke kamar rawat untuk melihat Aa yang sendirian di kamar. Sesampai di kamar, Aa bertanya,"Dede dah lahir yah." aku pun menjawab,"iya." tak disangka Aa datang memelukku sambil berkata, "Alhamdulilaah.." aku sungguh terharu, langsung ambil wudhu, sholat dua rakaat dan sujud syukur...

Alhamdulillaah, Allah telah mendatangkan the new member of the Aripins...



Menjelang Kelahiran Anak Putriku...


Awal Hari Bersejarah...

Setiap hari Minggu kami punya kebiasaan menghabiskan waktu bersama di luar rumah. Namun pada hari Minggu, tanggal 20 Oktober 2013, berbeda dengan hari minggu yang lain karena hari minggu tersebut merupakan awal dari hari yang bersejarah bagi The Aripins. Pada hari Minggu itu, kita mampir ke rest area tol tangerang untuk makan siang dan membeli buah belimbing untuk istri serta beberapa DVD film. Saat itu istri sedang hamil 35 minggu dan selama di perjalanan istri sering mengeluh sakit di bawah perutnya. 

Sesampai di rumah ternyata terdapat bercak2 coklat di celana dalam istri dan hal itu membuat dirinya panik. Melihatnya panik aku pun menyarankan agar SMS dokter spesialis kandungannya mengenai kondisinya saat ini. Dan tak lama balasan SMS dari sang dokter pun datang yang berisi, "ketemu di BK (RS Budi Kemuliaan) jam 5 ya"... Saat itu jam menunjukkan pukul 3 sore, butuh waktu 1 1/2 jam dari rumah ke RS tersebut. Sehabis sholat ashar, kami bertiga segera langsung menuju RS Budi Kemuliaan. 

Di Rumah Sakit..

Sesampai di RS BK, kami menuju ke ruang UGD dan menyampaikan kepada suster jaga bahwa kami diminta dokter kandungan untuk datang ke RS BK tersebut. Istri langsung diperiksa oleh suster jaga: dicek tekanan darahnya dan direkam jantung bayi kami. Setelah menunggu cukup lama, dokter kandungan kami datang dan melihat hasil pemeriksaan suster tersebut. Mungkin karena tekanan darah istri tinggi dan masih terdapat bercak/flek2 coklat, dokter meminta agar istri untuk dirawat/diobservasi lebih lanjut. 

Kebetulan istri punya trauma di kehamilan 8 bulan karena pada usia kehamilan tersebut kami kehilangan bayi kami. Aku pikir dirawat merupakan pilihan terbaik buat istri agar lebih tenang dan baik buat kehamilannya. Selama diobservasi, tekanan darah ibu cukup baik meskipun kadang masih suka naik, bercak coklatnya pun sudah menghilang dan rekam jantung bayi kami pun baik. Setelah dirawat dari minggu malam, pada Selasa sore, dokter kandungan berkunjung dan berpendapat bahwa istri boleh pulang tetapi harus senantiasa waspada. Apabila terdapat tanda2 seperti mules2, pusing yang berat, mual dan muntah2, dan tekanan darah naik tinggi, istri harus segera dibawa ke RS lagi.

Keputusan yang sulit..

Selama diobservasi, istri selalu berharap agar bayinya bisa dilahirkan melalui operasi caesar meskipun belum waktunya. Aku bisa memaklumi harapan istri karena trauma yang dialaminya pada kehamilan sebelumnya. Harapan istri berdasarkan pertemuannya dengan seorang ibu yang memiliki bayi prematur yang berat badannya lebih ringan dari bayi yang dikandungnya. Aku menyadari bahwa saat ini sedang menghadapi kondisi yang dilematis. Jika bayi dilahirkan sebelum waktunya, risikonya adalah bayinya tidak siap dan rentan serta kemungkinan akan berlama-lama di inkubator, sedangkan jika menunggu lagi dikuatirkan kondisi istri yang kurang kondusif baik dari sisi fisik maupun psikologisnya sehingga dapat berdampak pula pada bayinya.

Mengingat kita sedang menghadapi hal yang dilematis, pada hari Selasa pagi, aku menyarankan istri untuk berserah diri kepada Allah SWT. Aku ajak anakku keluar dari kamar rawat agar istri dapat ketenangan untuk sholat dhuha dan dilanjutkan sholat istikharah, memohon diberikan petunjuk yang terbaik. Setelah beberapa saat, aku kembali dan bertanya, bagaimana? Istri tampaknya masih ragu dan menjawab masih 50:50. 

Ketika dokter menyatakan bahwa istri boleh pulang, aku menyampaikan kondisi yang dihadapi istri saat ini dengan harapan dokter dapat mempertimbangkan kembali pernyataannya. Aku sampaikan bahwa istri memiliki trauma kehilangan di usia kehamilan yang sama, aku kuatir ketika pulang karena rasa takut kehilangan kembali datang dan jika tiba2 bercak coklat muncul kembali akan membuat istri sangat cemas dan berpengaruh kepada tensi darahnya. 

Dokter tampaknya memahami apa yang aku sampaikan dan akhirnya mengatakan kepada istri yang kebetulan berada di sisinya,"ya sudah nak, besok pagi kita keluarkan bayinya ya.. saya pikir bayinya sudah bisa dikeluarkan karena kemarin sudah dapat suntikan yang mematangkan paru-paru bayi". Perkataan dokter tampaknya menggembirakan bagi istriku, terlihat dari wajahnya yang terlihat tampak lebih tenang.

Sholat malam...

Aku menyadari keputusan untuk melahirkan bayi sebelum waktunya berisiko cukup tinggi.  Aku bilang ke istri, nanti malam kita sholat tahajud memohon agar operasinya besok berjalan lancar dan diberikan keselamatan untuk kamu dan bayi kita. Aku sadar bahwa diri ini bukan termasuk orang yang taat beragama tetapi di saat ini aku sadar bahwa hanya kepada Allah SWT lah tempat kita kembali, mengadu dan memohon yang terbaik.

Di sepertiga malam itu, aku bangun dan membangunkan istri untuk sholat tahajud bersama. Setelah sholat tahajud dan diakhiri dengan sholat witir, aku pun berdoa yang diamini oleh istri.. (sebagian doanya)

Ya Allah,
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Dzat yang penuh dengan kasih sayang...
lindungi lah istri hamba dan bayi kami ...
berikanlah kemudahan dan keselamatan bagi keduanya...

Ya Allah,
Engkaulah Sang Khalik, Maha Kuasa dan Maha Sempurna
sempurnakanlah kejadian bayi hamba..
sempurnakanlah penglihatannya..
sempurnakanlah pendengarannya..
sempurnakanlah panca inderanya yang lain..
sempurnakanlah fisiknya sehingga bayi hamba dapat tumbuh sehat dengan normal...

Ya Allah, kabulkanlah doa kami... aamiin..

------------------




Thursday, September 13, 2012

Buat ayah dan mama bangga...

Sekarang Aa dah di kelas 2 di bangku Sekolah Dasar Islam Al Ashar. Alhamdulillah, sungguh menggembirakan melihatnya tumbuh dan berkembang. Secara fisik, tubuhnya tambah tinggi, gigi depannya yang ompong dah mulai numbuh seperti kelinci dan gaya "tengil"nya (suka joget gaya king Julien di film madagaskar) mulai keliatan kayak ayahnya hehehe. Selain fisik, hal yang menyenangkan dan membanggakan adalah prestasi Aa di sekolahnya. 


Pada kenaikan kelas satu ke kelas dua kemarin Aa berhasil membawa dua piala ke rumah. Piala pertamanya diperoleh karena Aa bisa meraih rangking kedua di kelas dan piala yang kedua karena Aa juara kedua lomba menghafal surat-surat pendek. Tidak lama berselang, satu piala tambahan diperoleh Aa karena menjadi bintang kelas di pesantren kilat untuk kelompok kelas satu dan dua. Ketika membawa piala dari sekolah, Aa berkata, "maaf ya ma, Aa ga juara pertama tapi mama senang nggak, Aa dapat piala?" kami menjadi terharu mendengar perkataan itu. Piala cuma bonus buat ayah, semangat dan usaha kamu untuk mendapatkan piala itu sudah membuat ayah dan mama senang dan bangga.

Hal lain yang membuat ayah dan mama bangga, Aa sudah rutin mengerjakan sholat lima waktu dan mengaji sehabis sholat maghrib tanpa harus dipaksa sama mama dan ayah. Apabila melihat ke masa lalu terhadap diri sendiri pada saat di usia Aa, ayah masih malas-malasan sholat dan terkadang harus dipecut sapu lidi biar mau mengaji. Ngga tau kalo mama ... hehehe

Ayah dan mama senantiasa berdoa buat Aa semoga semakin berprestasi di sekolah dan menjadi anak yang sholeh, rendah hati dan tidak menjadi sombong dan lupa diri atas apa yang telah dicapai...aamiin

Alhamdulillah, kamu dah buat ayah dan mama bangga ...

Saturday, July 23, 2011

Pertama kali ke dokter gigi...

Beberapa hari yang lalu, si AA Bonang mengeluh karena terdapat makanan yang terselip di giginya setelah makan. Setelah diperiksa, ternyata terdapat gigi si AA yang sudah berlobang. Kuatir kerusakannya semakin parah sehingga membuat si AA sakit gigi, diputuskan hari Sabtu kita pergi ke dokter gigi untuk menambal gigi tersebut.

Pagi2 sebelum berangkat, si AA bertanya ke mamanya, "ma, nanti sakit ga sih ke dokter giginya". Maklum lah si AA belum pernah ke dokter gigi dan nanti adalah pengalaman pertamanya dokter gigi. Sang mama pun memberikan pemahaman kepada si AA kalo giginya cuma ditambal aja dan ga bakalan sakit kayak disunat. 

Berhubung kita datang lebih awal, si AA dapat nomor antrian 2 tapi namanya ke dokter gigi tetap aja nunggunya lama. Saat giliran nomor antrian 2 dipanggil, kita pun masuk dan si AA diminta duduk di kursi pasien gigi. Nampak kekuatiran di wajahnya dan mama pun mendampingi di sampingnya untuk menenangkan. Beruntung dokternya juga ramah dan sabar, bisa membantu kita membujuk si AA buka mulut dan mau ditambal giginya. 

Yang bikin seru mungkin karena dokter giginya masih muda jadi di ruangannya sambil dengerin lagu2 house musik gitu. Salah satunya lagu yang ga asing buat si AA, yaitu lagunya "on the floor"nya si J-Lo hehehe Ayah sama Mama senang kalo gigi AA bagus, makanya AA harus rajin gosok gigi ya :)

Sedikit saran buat para orang tua yang mau ngajak anaknya ke dokter gigi, yaitu (1)  jangan pernah menunggu gigi anak sakit, kalo dah berlobang sedikit sebaiknya langsung dibawa ke dokter, (2) beri pemahaman kepada anak bahwa ke dokter gigi itu bukan bikin sakit tapi agar tidak sakit giginya nanti, (3) cari dokter gigi yang ramah dan sabar biar anak juga senang dan tidak kapok ke dokter gigi, (4) terakhir, bawa uang yang banyak karena emang biaya dokter gigi itu MAHAL hehehe...





Saturday, July 9, 2011

Semangat Belajar dan Bersenang2

Tahun pelajaran baru akan segera dimulai satu hari lagi, yaitu Senin tanggal 11 Juli 2011. Tahun ini pun Si Bonang pun sudah didaftarkan masuk kelas 1 di Sekolah Dasar Islam  Al Ashar. Tadi pagi kita ke sekolahnya untuk melihat di kelas mana Bonang akan masuk di hari Senin lusa nanti. Setelah berkeliling dari satu kelas ke kelas lain, akhirnya ditemukan juga nama M. Khairiansyah A. di  lembar pengumuman yang menempel di jendela kelas 1 A. 

Mama punya harapan pada Bonang agar dapat berprestasi di kelas nanti, bisa rangking satu di kelas. Kalau buat Ayah, yang penting Bonang punya semangat untuk belajar dan menikmati masa2 di sekolah. Semangat untuk bisa memahami semua ilmu yang diberikan oleh para guru. Jangan pernah takut untuk salah dan malu untuk bertanya agar kamu menjadi pintar. Menikmati masa2 bermain bersama teman2 kamu di sekolah.

Selamat belajar bonang, Ayah dan Mama berdoa "Ya Allah, tambahkanlah ilmu yang bermanfaat bagi anak kami... Ya Allah, berikanlah pula dia pemahaman terhadap agama ..amin"



                                         

Sunday, June 26, 2011

helikopter sayang, helikopter malang



Sesuai janji ayah sama bonang, yaitu jika bonang sudah bisa naik sepeda roda dua, maka ayah akan membelikan sebuah mainan helikopter. Guna memenuhi janji tersebut, hari minggu ini kami pun pergi ke CBD Ciledug. Mama membeli mainan helikopter di lantai UG, sementara ayah menemani bonang main skuter easy rider  di lantai 3.



Setengah jam berlalu, mama pun datang membawa mainan helikopter yang dibelinya di lantai UG. Mainan helikopter  berwarna biru dengan empat baling2 dan dua lampu berwarna biru. Menurut mama, harga mainan helikopter tersebut relatif mahal yaitu sekitar Rp200 ribu, mereknya super coper. 



Pertama kali dinyalakan, kedua lampu helikopter mengeluarkan cahaya berwarna biru. Untuk mengendalikan helikopter menggunakan remote control yang memiliki dua tuas. Tuas yang pertama berfungsi untuk memutar baling2 helikopter sehingga dapat terbang. Tuas yang kedua berfungsi untuk membelokkan helikopter ke kanan dan ke kiri. 


Mendapat mainan baru yang diinginkan, bonang sangat senang dan ingin sekali mencoba helikopternya. Kami pun langsung bermain helikopter tersebut di lantai 3 yang kebetulan terdapat ruangan yang luas untuk bermain.   Bonang pun menyalakan helikopter dan remote controlnya sehingga helikopternya pun mulai menyala.  Bonang pun menaikkan tuas pertama dengan cepat sehingga helikopter naik dengan cepat dan tinggi. Namun malang tak dapat dihindari, bonang menurunkan tuasnya juga dengan cepat sehingga GUBRAK helikopternya pun terjatuh... Dampaknya kaki helikopter dan baling2 belakangnya patah, ohh helikopter sayang... helikopter malang...