Sunday, June 26, 2011

helikopter sayang, helikopter malang



Sesuai janji ayah sama bonang, yaitu jika bonang sudah bisa naik sepeda roda dua, maka ayah akan membelikan sebuah mainan helikopter. Guna memenuhi janji tersebut, hari minggu ini kami pun pergi ke CBD Ciledug. Mama membeli mainan helikopter di lantai UG, sementara ayah menemani bonang main skuter easy rider  di lantai 3.



Setengah jam berlalu, mama pun datang membawa mainan helikopter yang dibelinya di lantai UG. Mainan helikopter  berwarna biru dengan empat baling2 dan dua lampu berwarna biru. Menurut mama, harga mainan helikopter tersebut relatif mahal yaitu sekitar Rp200 ribu, mereknya super coper. 



Pertama kali dinyalakan, kedua lampu helikopter mengeluarkan cahaya berwarna biru. Untuk mengendalikan helikopter menggunakan remote control yang memiliki dua tuas. Tuas yang pertama berfungsi untuk memutar baling2 helikopter sehingga dapat terbang. Tuas yang kedua berfungsi untuk membelokkan helikopter ke kanan dan ke kiri. 


Mendapat mainan baru yang diinginkan, bonang sangat senang dan ingin sekali mencoba helikopternya. Kami pun langsung bermain helikopter tersebut di lantai 3 yang kebetulan terdapat ruangan yang luas untuk bermain.   Bonang pun menyalakan helikopter dan remote controlnya sehingga helikopternya pun mulai menyala.  Bonang pun menaikkan tuas pertama dengan cepat sehingga helikopter naik dengan cepat dan tinggi. Namun malang tak dapat dihindari, bonang menurunkan tuasnya juga dengan cepat sehingga GUBRAK helikopternya pun terjatuh... Dampaknya kaki helikopter dan baling2 belakangnya patah, ohh helikopter sayang... helikopter malang...





Friday, June 24, 2011

Si Bonang mulai bersepeda roda dua...

Melihat beberapa teman seumuran Bonang sudah bisa mengendarai sepeda roda dua, kami pun berharap bonang pun mau belajar naik sepeda roda dua. Kami merasa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk bonang belajar sepeda karena bonang sedang liburan sekolah. Awalnya, pada hari Minggu aku mendampingi si bonang belajar naik sepeda roda dua dengan hanya melepas satu satu roda kecilnya karena bonang masih belum berani. Hanya kurang dari satu jam bonang berputar2 di lapangan. Saat memutari lapangan bonang masih mengandalkan roda kecilnya meskipun terkadang roda kecilnya tersebut terangkat saat berjalan. Latihan pertama selesai dengan hasil yang belum memuaskan.

Belajar sepeda berlanjut saat bonang berkunjung ke rumah neneknya di Kedoya. Menurut cerita mamanya, bonang belajar sepeda di lapangan rumput bersama mamanya dan dibantu oleh om Agus. Berkat motivasi yang tinggi dari mamanya dan semangat bonang yang tinggi agar bisa naik sepeda, akhirnya bonang dapat mengendarai sepeda meskipun masih terlihat kaku. Mama senang dan langsung mengabari hal tersebut kepada aku yang sedang di kantor.

Hari Sabtu, pagi ini bonang memperlihatkan bahwa dia sudah bisa mengendarai sepeda roda duanya di depan ku.Setelah dua kali bolak balik dari ujung ke ujung blok rumahku, bonang berhenti dan menghampiri aku sambil berkata "gimana yah? Aa begini (menunjukkan jempolnya ke bawah) atau begini (mengarahkan jempolnya ke atas)". Aku pun tersenyum dan berkata, "Aa sudah begini" sambil memberikan jempolku ke atas. Bonang sangat senang dan puas dengan jawabanku, dia pun kembali ke sepedanya. Selanjutnya, kita berdua mengelilingi beberapa blok di perumahan kami dengan bersepeda.

Selamat ya nak, dengan semangat, kamu sudah mampu mengatasi satu tantangan dengan baik, ke depan kamu masih akan menghadapi tantangan2 yang lain. Kamu pasti bisa, selama kamu punya SEMANGAT...Dan sesuai janji ayah, ayah akan membelikan kamu mainan helikopter.


  

Monday, June 20, 2011

Piknik Bareng ke Ragunan

Taman Margasatwa Ragunan atau lebih dikenal Kebun Binatang merupakan salah satu obyek wisata di Jakarta yang paling banyak dikunjungi pada masa2 liburan sekolah. Selain lokasinya yang mudah dijangkau, tiket masuknya pun relatif murah sehingga menjadi pilihan untuk berpiknik bersama keluarga atau rombongan. Bagi yang membawa mobil atau kendaraan pribadi tidak perlu khawatir karena lokasi parkir yang tersedia cukup luas dan biasanya jika parkir di luar sudah penuh, maka pengelola akan mengarahkan mobil untuk parkir ke dalam kebun binatang. Pada hari Minggu kemarin, kami bersama dengan keluarga dari Pandeglang dan Tanah Abang piknik bareng ke Ragunan. Hari Minggu kemarin tampaknya belum banyak orang yang berwisata ke Ragunan sehingga perjalanan kami berjalan lancar tanpa menemui kemacetan. 

Sampai di kebun binatang, kami langsung mencari lokasi yang sejuk untuk sejenak beristirahat dan menikmati makanan yang telah disiapkan.  Di saat ini moment kekeluargaan terbentuk, saat kita duduk bersama di alas tiker di bawah pohon rindang dan  makan siang bersama sambil mengobrol. Alhamdulillah, terima kasih Allah atas nikmat2-Mu sehingga kami masih diberi kesempatan berkumpul bersama. 
Selepas makan bersama, kami pun berjalan mengelilingi kebun binatang untuk melihat2 satwa2 yang dipelihara di sana. Si Bonang dan para sepupunya sangat antusias melihat binatang2 seperti beruang, rusa, orang utan, burung2 dan satwa lainnya. Di dekat kandang berang2 terdapat orang yang membawa ular sanca besar dan mempersilakan jika ada pengunjung ingin mengambil photo bersama ular tersebut. Awalnya Si Bonang and para sepupu tidak berani untuk photo bersama ular, tapi karena dibujuk oleh para mama akhirnya mereka berani di photo bersama ular. 



Perjalanan kami pun berlanjut menuju kandang gajah karena Si Bonang mengajak para sepupu untuk mencoba naik gajah. Meskipun antrian cukup panjang tampaknya tidak membuat surut mereka untuk naik ke punggung gajah. 

Dari kandang gajah, kami lanjut ke kandang jerapah karena ingin memberi makan jerapah dengan pisang yang sengaja dibawa dari rumah. Ternyata sampai di kandang jerapah, kita tidak dapat memberikan pisang karena untuk memberi makan jerapah, kita harus membayar Rp5.000,- per keluarga dan diberikan seikat kacang panjang. 

 Sebelum pulang, si Bonang dan para sepupunya menyempatkan diri berphoto bersama. Sekian deh cerita si Bonang dan para sepupu piknik bersama ke Ragunan...








Saturday, June 11, 2011

Si Bonang berwisata ke Mekarsari, Bogor...

 Hari Rabu yang lalu, tanggal 8 Juni 2011, si Bonang dan Mama bersama teman2 TK Al Ashar berwisata ke Taman Mekarsari, Bogor. Pagi2 sekali mereka sudah bangun dan menyiapkan keperluan untuk wisata. Hari masih pukul 05.00 WIB, aku mengantarkan mereka ke tempat berkumpul yang telah ditentukan. Sampai di tempat berkumpul, terlihat beberapa bis Blue Star telah menunggu dan beberapa teman si Bonang pun sudah datang. Setelah mengantarkan mereka, aku lanjut ke kantor sambil menyesalkan kenapa hari berwisata dipilih hari kerja, andainya hari weekend aku kan bisa ikut. 


Pukul 07.00 WIB, setelah seluruh peserta telah berkumpul, bis pun berangkat menuju Taman Mekarsari, Bogor. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam, akhirnya bis2 pun sampai di tujuan. Si Bonang dan teman2nya diminta berbaris sebelum memasuki Taman Mekarsari.  Terlihat wajah2 gembira saat mereka berbaris dengan rapi meskipun tampak beberapa asyik bercanda.



Satu per satu barisan anak2 dan para orang tua disertai para guru memasuki Taman Mekarsari. Kegiatan pertama, Si Bonang dan teman2 diminta untuk mewarnai topi pak tani. Setiap anak mendapatkan satu topi pak tani dan kuas, sementara catnya saling berbagi dengan beberapa anak. Sebelum berkreasi si Bonang pun bergaya di depan kamera Mama,  "say cheese..." Bagai pelukis ulung si Bonang pun mulai mewarnai topi pak tani dengan tema abstrak hehehe.


Setelah mewarnai topi pak tani, si Bonang dan teman2 melanjutkan ke lokasi persawahan. Di sana mereka akan diminta untuk  menanam padi, memandikan kerbau dan menangkap ikan. Sebelum ketiga acara tersebut, Si Bonang dan teman2 diajak menari terlebih dahulu oleh para kakak dari Taman Mekarsari. Tarian  ini dilakukan katanya biar kerbaunya nanti mau untuk dimandikan.



Setelah mendapatkan bibit padi dari para guru, si Bonang dan teman2 pun menanam padi. Selanjutnya, kegiatan memandikan kerbau bersama2  dilakukan oleh si Bonang dan teman2. Mereka dengan asyik dan bersemangat memberikan cipratan air sawah ke badan kerbau. Sang kerbau pun sepertinya pasrah diperlakukan demikian. Setelah puas memandikan kerbau, anak2 berpindah ke sawah lain untuk menangkap ikan yang sudah dipersiapkan. 




Kegiatan terakhir setelah bermain air dan lumpur di sawah adalah berkumpul kembali untuk acara berikutnya, yaitu naik kereta bersama, makan siang dan bertukar kado. Tentunya setelah si Bonang dan teman2nya mandi dan berganti baju. Setelah berkumpul kembali, si Bonang dan teman2 menaiki kereta untuk mengelilingi area Taman Mekarsari.  Selama di kereta api, mereka melihat pohon buah-buahan dan tampak pohon belimbing yang sedang panen. 

Turun dari kereta, si Bonang dan teman2 berkumpul untuk beristirahat dan menikmati makan siang bersama. Pada acara tersebut, diselingi acara pemberian pemberian piala untuk siswa2 TK Al Ashar yang dianggap berprestasi. Saat dibagikan piala, si Bonang bertanya kepada Mama, "kenapa Aa ga dapat piala ma?" dan dijawab mamanya,"piala itu buat anak yang berprestasi, makanya Aa belajar yang rajin dan percaya diri." 

Sebagai penutup acara, si Bonang dan teman2 saling bertukar kado. Setiap anak memang diharuskan membawa kado yang dibungkus dengan koran yang kemudian akan ditukar dengan kado dari teman yang lain. Agar acara tuker kado lebih seru, seluruh anak2 membuat lingkaran dan semua kado dikumpulkan di tengah2 lingkaran tersebut. Kemudian dengan diiringi musik "chaiya2 briptu norman" anak2 berputar sambil menari. Dan pada saat musik dihentikan mereka berlari ke arah tumpukan kado untuk mengambil kadonya. Si Bonang pun berlari dan lucunya ia dan salah satu temannya sama2 memegang kado yang sama sehingga mereka saling tarik menarik. Karena si Bonang dilihat bu guru pertama kali memegang kado tersebut, maka bu guru meminta temannya ian untuk mengambil kado yang lain...


Sekian deh acara jalan2 si Bonang dan Mama ke Taman Mekarsari, Bogor. Apabila ada yang ingin tau lebih lanjut tempat wisata Taman Mekarsari, Bogor, silakan lihat di link bawah ini.

http://www.mekarsari.com/




Sunday, June 5, 2011

Situ Cipondoh Tangerang

Sejak kami menempati rumah di Paku jaya, Tangerang, sudah sering mendengar adanya situ yang berlokasi tidak jauh dari rumah. Situ tersebut dikenal dengan nama Situ Cipondoh karena letaknya di daerah cipondoh atau  di pinggir jalan raya KH. Hasyim Ashari, Tangerang. Situ dengan luas sekitar 120 hektar sudah menjadi salah satu objek wisata yang kabarnya murah meriah sehingga banyak dikunjungi oleh masyarakat. Salah satu informasi yang diperoleh dari teman, di Situ Cipondoh terdapat rumah makan yang menyediakan ayam bakar dan pecak gabus yang enak.

Saat long weekend kemarin, kami pun mengunjungi Situ Cipondoh tersebut. Lokasinya yang berada di pinggir jalan, Situ Cipondoh mudah sekali untuk dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Lokasi parkir mobil di sana tidak terlalu luas (kalo ga mau dibilang sempit) tapi beruntung pada saat sampai di parkiran Situ Cipondoh, keluar satu mobil sehingga menyisakan satu parkiran kosong. Selain memberikan suasana yang sejuk dan nyaman karena angin yang bertiup sepoi2, Situ Cipondoh menyediakan pilihan tempat makan untuk pengunjung berwisata kuliner diiringi live music, permainan air (bebek air dan perahu) serta tempat memancing. 

Kami memutuskan untuk masuk ke salah satu rumah makan yang menyediakan ayam bakar. Setelah masuk rumah makan, kami memesan nasi, ayam bakar (ayam kampung nih ok banget), ikan kuek bakar (istri bilang sih kurang OK), kentang goreng plus saos tomat (favorit Aa), cah kangkung, cap cay spesial, dan minuman (jus dan es teh manis). Sebelum ke menu utama, kita memesan satu porsi otak2 dengan sambal kacang. Secara umum, cukup menyenangkan menikmati makan siang di Situ Cipondoh. Namun kami berharap pemerintah daerah memiliki keseriusan dalam menata Situ Cipondoh agar menjadi tempat wisata yang lebih baik.







Wisuda Aa Ian dari TK B

Hari ini, Sabtu tanggal 4 Juni 2011, kami mengikuti kegiatan Aa menjalani prosesi wisudanya. Setelah setahun  Aa bermain, bernyanyi dan belajar bersama guru dan teman2nya di kelas B 2 TK Islam Al Ashar, hari ini mereka harus berpisah untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Hari ini Aa dan teman2 mengenakan baju toga lengkap dengan topi dan medalinya. Baju toganya tanpa kancing dan resleting di depan tetapi hanya ada tali pita di kedua sisinya, jadi ketika dipakai seperti harry potter, tentu tanpa tongkat dan sapu sihirnya.

Sebelum acara wisuda dimulai, setiap anak diphoto satu per satu dengan background rak buku2 seperti di perpustakaan. Setelah itu anak2 akan diphoto bersama satu kelas dengan para guru TK. Butuh kesabaran yang tinggi bagi photografer maupun para guru dalam mengatur untuk pengambilan setiap photo anak2 baik ketika photo sendiri2 maupun photo bersama2.


Setelah acara photo2 selesai, anak2 diminta masuk ke ruangan lain untuk persiapan acara wisuda. Awalnya aku berpikir, mereka akan keluar ruangan setelah dipanggil satu per satu, kemudian naik ke panggung dan dipindahkan tali di topinya dari kiri ke kanan. Ternyata hal itu tidak terjadi sama sekali. Acara pertama dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah. Kemudian dilanjutkan pembacaan surat Al quran oleh tiga orang anak.



Setelah itu, anak2 mulai dipanggil satu per satu untuk naik ke atas panggung dan ternyata tanpa baju toga. Baju toga mereka telah dilepaskan/dikembalikan ke ibu guru dan mengenakan baju putih serta celana hitam yang dipakai dari rumah.



Setelah seluruh anak telah dipanggil semua, mereka membawakan beberapa lagu, salah satunya lagu terima kasih guruku. Meskipun berdiri di barisan ke tiga dari depan, terlihat Aa ikut bernyanyi dengan sungguh2 dan badannya pun turut berayun ke kanan dan ke kiri. Kami tersenyum bangga melihat perkembangan Aa sampai saat ini. Terbayang masa satu dan dua tahun sebelumnya, Aa masih pemalu dan takut menghadapi hal2 yang baru.

Selesai bernyanyi, anak2 kemudian turun dari panggung menuju ke arah ibu kepala sekolah. Mereka mencium tangan ibu kepala sekolah dan ibu kepala sekolah memberikan bunga kepada anak satu per satu. Selanjutnya, anak2 menuju orang tua masing-masing. Aa pun demikian, setelah mencium tangan ibu kepala sekolah, Aa berlari menuju kami dan setelah berada dalam pangkuan mamanya, Aa bertanya "mama ama ayah senang lihat Aa diwisuda?".